Minggu, 5 Oktober 2025

Mata Siti Asiyah Berkaca-kaca saat Beri Restu Yanto Menjadi Pastor

Siti Asiyah, seorang muslimah mendampingi putranya untuk ditahbiskan menjadi imam dalam Gereja Katolik

Editor: Yudie Thirzano
POS KUPANG/FELIKS JANGGU
Mama Siti Asiyah bersama ayah angkat Pater Yanto, menumpangkan tangan ke atas kepala Pater Yanto pada pentabisan Imam di Ledalero, Maumere, Sabtu (10/10/2015). 

Kakak sulung Aryanti dan Yanto adalah perempuan, juga seorang muslim sama seperti ibu mereka Siti Asiyah.

"Saya baru bertemu kakak sulung saya delapan bulan lalu. Selama ini kami di rumah hanya mama, dan kakak pater," ujar Aryanti yang juga penganut Katolik.

Aryanti tidak menyesal kakak lelaki satu-satunya di rumah itu menjadi imam.

"Saya tidak menyesal. Malah saya senang sekali," kata Aryanti semangat.

Aryanti berharap, kakaknya menjalankan tugas dengan baik dan setia dalam panggilan.

"Hari ini sungguh luar biasa semoga Tuhan selalu menyertai perjalanannya," kata dia.

Pater Yanto mengungkapkan perasaan hati yang sama.

"Hari ini sangat istimewa bagi keluarga saya. Setelah 30 tahun tinggal berpisah, hari ini kami semua bersatu, saya senang sekali," kata Pater Yanto.

Pater Yanto mengungkapkan, ibunya Siti Asiyah sejak lama sudah tak sabar agar dirinya segera ditahbiskan menjadi imam Katolik.

"Tahun lalu saya memilih istirahat dulu. Tetapi mama protes. Mama mungkin khawatir saya tidak ditahbiskan. Hari ini, saya senang sekali," ujar Pater Yanto di sela menyambut ribuan umat yang menyapa dirinya.

Pater Yanto ditahbiskan bersama dengan 10 rekannya yakni, Eugenius Dwi Ardika Iryanto, SVD, Maximus Hali Abit, SVD; Kalixtus\Hartono,SVD, Christoforus Abjayandi Sans, SVD Ferdinandus Nuho, Roberto Arif Oula, SVD, Firminus Wiryono, SVD, Benediktus Obon, SVD, Aloysius Rabata Men, SVD dan Amandus Mare, SVD.*

 
Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved