Selasa, 30 September 2025

Kabut Asap

Murid SD Baca Puisi untuk Jokowi Sambil Menangis "Tolong Bapak Presidenku"

M Fawwas Musyaffa membacakan puisi yang ia tulis penuh perasaan, sambil berlinang air mata.

Editor: Hasanudin Aco
TRIBUN PEKANBARU/Theo Rizky
Murid SD Homeshooling Group (Hsg) Khoirul Ummah 40, Jalan Delima Pekanbaru menggelar aksi menolak asap di halaman sekolah mereka, Rabu (30/9) 

Pekatnya kabut asap memaksa Sumadi mengungsikan istri dan bayinya yang berusia empat bulan, Gibran, ke tempat evakuasi di kantor Wali Kota Pekanbaru.

“Asap sudah masuk ke dalam rumah. Anak saya masih bayi, rentan sekali, apalagi saat ini kesehatannya sedang dipantau karena mengalami gizi buruk,” ujar warga Jl Karunia, Rumbai Pesisir, Pekanbaru, itu.

“Saya berharap bencana ini tidak terjadi terus-menerus,” kata pria yang berprofesi sebagai buruh bangunan tersebut.

Santi, yang tengah hami enam bulan, juga sempat dievakuasi ke tempat evakuasi yang disediakan Pemko Pekanbaru bagi keluarga tak mampu di tengah bencana kabut asap.

“Tapi setelah saya pikir, saya pulang saja. Suami saya juga sedang sakit di rumah. Sakitnya bukan karena asap. Saya pulang saja. Tadi karena diajak pihak kecamatan jadi saya ikut saja," imbuhnya.

Tempat evakuasi ini awalnya ruang rapat utama di kantor Wali Kota Pekanbaru. Di sana tersedia peralatan kesehatan seperti tabung oksigen, obat-obatan dan tenaga medis. Ruangan itu juga dilengkapi tempat tidur, ayunan bayi, dan pendingin ruangan (AC).

“Yang diprioritaskan adalah bayi, di bawah usia satu tahun, dari keluarga miskin,” ujar Wali Kota Pekanbaru Firdaus MT. (Tribun Pekanbaru Cetak)

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved