Sempat Ajari Berenang, Remaja Asal Gresik Tewas Tenggelam
Kuat dugaan, kepala bagian belakangnya jatuh lebih dulu ke permukaan air lantas kehilangan kesadaran sampai masuk pada kedalaman 3 meter.
Korban kemudian berenang ke arah utara dan naik dan salto yang kedua.
"Saat salto yang kedua, Guntur langsung tenggelam," jelas Efendi.
Efendi saat rekonstruksi dengan tim identifikasi Polres Mojokerto mengaku, tubuhnya kalah besar dengan korban.
Tak pelak untuk menolong korban cukup kesulitan. "Tangannya saya pegang dan saya tarik ke tepi," ungkapnya kepada polisi.
Meski berhasil diangkat dari tepi kolam, tubuh Guntur tampak membiru.
Diduga hal ini akibat lambannya petugas keamanan kolam tak segera membawa korban ke rumah sakit.
"Sekitar setengah jam tubuh korban dievakuasi ke kantor petugas penjaga kolam. Saya sempat minta petugas agar Guntur segera di bawa ke rumah sakit, tapi permintaan saya tidak langsung direspons," kata Ratna, tetangga korban yang ikut dalam rombongan korban.
Sebelum tewas, anak pertama dari 2 bersaudara itu ke objek Wisata Banyu Panas Pacet bersama 8 orang yang masih tetangga korban
Dian (40), salah satu saksi yang juga pengunjung, menuturkan, korban tadi sempat ngobrol dengan dirinya dan beberapa tetangganya.
"Dia sempat bilang ke saya, sebelum berangkat sudah pamit dan minta uang ke orangtuanya untuk uang saku," kata Dian di lokasi pemandian.
Setelah ngobrol, korban menuju lokasi kolam renang khusus air dingin yang berada tak jauh dari tempat berendam air panas.
"Sekitar 10 menit, korban sudah dievakuasi para pengunjung dan dibawa ke keluar area pemandian," terangnya.
Kapolsek Pacet AKP Samirin, menjelaskan korban meninggal dunia setelah salto di kolam renang.
Untuk memastikan penyebab kematian, pihaknya masih menunggu keterangan dokter.
Jenazah korban sekarang posisinya di Rumah Sakit Sumber Glagah, Pacet.
"Kami juga menunggu pihak keluarga. Apakah korban memiliki riwayat sakit atau bagaimana," terangnya.