Minggu, 5 Oktober 2025

Isi Majalah Saku di Australia Banyak Mengadopsi Cerita Indonesia

Cerita asal Indonesia banyak dipakai ide pembikinan zine, majalah saku, di Australia.

Editor: Sugiyarto
zoom-inlihat foto Isi Majalah Saku di Australia Banyak Mengadopsi Cerita Indonesia
net
zine, majalah saku, di Australia

TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Cerita asal Indonesia banyak dipakai ide pembikinan zine, majalah saku, di Australia.

Tak hanya ceritanya berasal negeri Garuda, bahasa dalam zine di Australia pun banyak memakai bahasa Indonesia.

Itu bisa terjadi karena zine di sana menjadi media pembelajaran bahasa asing yang lumrah di pakai di sekolah setingkat SD, SMP, SMA, bahkan Perguruan Tinggi.

Sebenarnya, bahasa asing yang paling banyak dipelajari negeri itu ada tiga, yakni Indonesia, Tiongkok, dan Prancis.

Ketiganya mempunyai segmen berbeda. Bahasa Indonesia paling banyak digemari untuk jenjang setara SMP dan SMA.

Hal itu disampaikan Praktisi zine di Negeri Kangguru Deryn Mansell, saat menggelar pelatihan membuat zine di SMA Muhammadiyah 2 Surabaya, Jumat (25/9/2015).

Kegiatan itu diikuti puluhan siswa dari beberapa SMA di Surabaya. Mereka belajar dan mengenal zine. Maklum, zine belum terkenal di Indonesia.

Apalagi di Surabaya. Majalah mini itu, kata Deryn, baru dikenal beberapa kalangan saja. Terutama yang mereka yang mengenal Australia.

“Zine digunakan untuk belajar menulis bahasa Indonesia yang sesuai dengan kaidah. Atau bahasa baku".

"Di tempat saya mengajar, di Castlemaine di Victoria, zine tidak untuk diterbitkan secara komersil, tapi untuk belajar bahasa Indonesia,” kata wanita yang pernah menempuh pendidikan di Universitas Gajah Mada (UGM) Yogyakarta itu.

Sumber: Surya
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved