Ibadah Haji 2015
Muhammad Fakeh Gagal Berangkat Haji Tertipu Rp 130 Juta
Muhammad Fakeh rencananya berangkat haji bersama saudara iparnya, dengan biaya ONH plus sebesar Rp 130 juta.
TRIBUNNEWS.COM, LAMONGAN - Siapa yang tidak menanggung beban jika seseorang batal berangkat haji. Apalagi batalnya itu lantaran diduga ditipu oleh biro penyelenggara haji. Hal ini dialami Muhammad Fakeh (51), warga Desa Karanganom RT 05/RW 03 Kecamatan Karangbinangun Lamongan.
Saat ditemui Surya (Tribunnews.com Network), Senin (21/9/2015) pagi di rumahnya, masih nampak gelaran karpet dan beberapa tumpukan karton minuman sisa-sisa tasyakuran untuk rencana keberangkatannya.
Sementara para tetangganya juga masih menjadikan perbincangan hangat terkait batalnya Fakeh berangkat haji.
Korban Muhammad Fakeh menggelar tasyakuran, Kamis (17/9/2015) malam menjelang keberangkatannya Jumat (18/9/2015) pagi.
"Jumat sekitar pukul 01.00 WIB tiba-tiba ada telepon dari saudara saya yang juga sama-sama rencana berangkat, katanya batal berangkat," kata Muhammad Fakeh.
Muhammad Fakeh rencananya berangkat haji bersama saudara iparnya, Muhammad Arifin dan tiga anggota keluarganya dari Semarang yakni Yunaidan, Malikah, Anti dengan biaya ONH plus oleh salah satu biro jasa pemberangkatan haji dengan ongkos Rp 130 juta per orang.
Muhammad Fakeh bergabung berangkat haji atas ajakan saudaranya di Semarang.
"Yang ngurusi ya saudara ipar saya di Semarang. Karena dia dan tiga anggota keluarga lainnya juga sama-sama berangkat," ungkap Muhammad Fakeh.
Jadi semua urusan dan soal pembayaran juga melalui Muhammad Arifin. Korban, Muhammad Fakeh mengungkapkan sudah mengurus paspor pada Juli 2015 di Semarang bersama saudaranya.
"Tapi ini (batal berangkat) katanya visanya yang belum jadi," kata Fakeh.
Tentu kabar pada malam tasyakuran itu mengegetkan semua anggota keluarga Fakeh di Lamongan. Sebab semua persiapan sudah ia lakukan.
Termasuk empat keluarganya yang rencana berangkat Jumat (18/9/2015) dari Semarang juga sudah ngumpul di rumah Desa Waruk Kecamatan Karangbinangun, tempat kelahiran Muhammad Arifin, sang kakak ipar Fakeh.
Menurut Fakeh semua anggota keluarga dan dirinya berangkat dari Bandara Juanda Surabaya. Fakeh juga tidak tahu mengapa pemberangkatannya dari Bandara Juanda Surabaya. Padahal urusan paspor dan pendaftarannya di Semarang.
Sayangnya Fakeh juga tidak tahu sama sekali nama biro jasa perjalanan haji yang memberangkatkannya. Sebab semua itu menjadi urusan kakak iparnya di Semarang.
"Saya tidak tahu PT apa. Yang ngurusi kakak saya semua. Saya katanya tinggal berangkat," ungkapnya.