Polisi Tabrak Motor Bandit Pecah Kaca Sambil Umbar Tembakan
Ratusan mata menyaksikan aksi kejar-kejaran di Jalan Cut Mutia, Telukbetung Utara, Rabu siang. Lima kali tembakan ke udara meletus.
Laporan Wartawan Tribun Lampung, Wakos Reza Gautama
TRIBUNNEWS.COM, BANDAR LAMPUNG - Orang ramai di Jalan Cut Mutia, Telukbetung Utara, Rabu (9/9/2015) siang, tersentak, kaget. Lima tembakan menggelegar di udara. Puluhan mata menyaksikan tiga pria menenteng senjata genggam, mengejar dua bandit pecah kaca mobil.
Seorang saksi mata melihat dua orang berboncengan sepeda motor berhenti di lampu merah pertigaan Jalan Pangeran Diponegoro dan Jalan Cut Mutia. Motor mereka tinggalkan dan lalu melarikan diri.
Tak lama polisi tanpa seragam mengejar dua orang tersebut. "Dua orang itu melarikan diri ke Jalan Pangeran Diponegoro. Dikejar polisi," ujar Puji kepada Tribun Lampung.
Pria yang dikejar tak kunjung menyerah, bahkan lima tembakan peringatan ke udara pun tak digubrisnya. Aksi kejar-kejaran menjadi tontotan dadakan masyarakat yang berada di lokasi kejadian. Tak terbilang berapa orang yang menonton.
Lain ceritanya Hendriansyah. Saat mengendarai motor di Jalan Cut Mutia ia sempat berhenti di lampu lalu lintas pertigaan Jalan Cut Mutia dan Jalan Pangeran Diponegoro karena lampu masih berwarna merah.
Tiba-tiba saja, dari arah belakang ada dua orang mengendarai sepeda motor melaju kencang. Disusul satu motor yang ditumpangi dua orang yang merupakan anggota polisi tanpa seragam.
"Motor polisi itu langsung memalang di depan motor dua tersangka. Kemudian datang lagi satu orang mengendarai sepeda motor menabrak motor dua tersangka dari arah belakang," cerita Hendriansyah.
Dua orang pelaku yang diburu ketiga polisi langsung melarikan diri ke kanan jalan menuju Jalan Pangeran Diponegoro. Dua petugas polisi yang sudah membuntuti mereka mengejarnya. Dua kali tembakan peringatan didengar Hendri selama dua polisi itu mengejar buruannya.
Ada seorang pengemudi motor menyusul. Tapi tampaknya pengendara itu ketakutan dan bersembunyi di belakang mobil. Hendri menduga orang tersebut merupakan komplotan tersangka yang melarikan diri.
Setidaknya ada dua tersangka yang ditangkap polisi siang itu. Polisi dikabarkan berhasil mengembangkan dan segera menangkap dua orang lainnya. Mereka adalah Mario (20), Padli (29), warga Lubuk Linggau. Dua tersangka lain Andri (23) dan Dedi (25), warga Bengkulu.
Informasi yang beredar, empat orang itu ditangkap usai membobol mobil di depan Rumah Makan Uda Sayang. Mereka memecahkan kaca mobil dan mengambil uang sekitar Rp 25 juta.
Kepala Satuan Reserse Kriminal Polresta Bandar Lampung Komisaris Dery Agung Wijaya membenarkan penangkapan komplotan pecah kaca. Ia mengutarakan, pihaknya masih melakukan pengembangan kasus tersebut.
"Saya belum bisa beri komentar karena masih pengembangan. Nanti kalau sudah selesai baru kami ekspose," papar alumnus Akademi Kepolisian tahun 2001 ini.