Selasa, 7 Oktober 2025

Warga Dilarang Ambil Gambar Kereta Kencana

Iring-iringan para penari dan pimpinan Pemkab Purwakarta mengawal empat kereta kencana dari Gedung Negara menyusuri jalanan Purwakarta.

Editor: Dewi Agustina
Warta Kota/Mohamad Yusuf
Ilustrasi 

TRIBUNNEWS.COM, PURWAKARTA - Iring-iringan para penari dan pimpinan Pemkab Purwakarta mengawal empat kereta kencana dari Gedung Negara menyusuri jalanan Purwakarta kota dini hari. Mereka menarik perhatian warga yang menyaksikannya di pinggir jalan.

Tapi mereka dilarang mengambil gambar empat kereta kencana tersebut.

"Mohon maaf tidak boleh ambil gambar untuk menjaga kesakralan pemindahan kereta kencana," ujar petugas berpakaian hitam yang mengawal iring-iringan.

Warga yang sudah siap dengan kamera pun terpaksa mengurungkan niat untuk mengambil gambar kereta kencana itu.

Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi memimpin iring-iringan kereta kencana itu.

Kereta kencana itu semula diparkir di teras Gedung Negara dan dipindahkan ke kawasan Taman Pembaharuan sejauh dua kilometer, menyusuri jalanan kota.

Pemindahan kereta itu melewati prosesi upacara sakral. Sebanyak 10 penari perempuan dan 10 penari laki-laki menyajikan tarian gemulai mengawali prosesi upacara. Tentunya, diiringi dengan suara gamelan khas Sunda.

Empat kereta kencana itu dinamai Nyai Melati, Ki Jaga Rasa, Ki Jaga Raga dan Ki Jaka Sunda. Semuanya terbuat dari kayu jati dengan bobot diperkirakan lebih dari 10 kilogram.

"Yang nurunin kereta kencana juga banyak, dari anggota Persatuan Atlet Angkat Besi," ujar Kasubbag Pemberitaan Humas Pemkab Purwakarta, Ucok.

Setelah dipindahkan ke Taman Pembaharuan, kereta kencana itu akan diarak dalam pawai menuju Taman Maya Datar bersamaan dengan Festival Budaya Dunia yang menghadirkan delegasi seniman dari 14 negara. (men)

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved