Senin, 29 September 2025

Sudah Dua Minggu Siswa SMP di Semarang Ini Tak Boleh Masuk Sekolah karena Belum Bayar

Kekhawatiran Harni akan kebutuhan pendidikan putra bungsunya, Pras semakin menjadi.

Editor: Sugiyarto
zoom-inlihat foto Sudah Dua Minggu Siswa SMP di Semarang Ini Tak Boleh Masuk Sekolah karena Belum Bayar
Tribun Timur/Muthmainnah Amri
ilustrasi

Laporan Tribun Jateng, Daniel Ari Purnomo

TRIBUNNEWS.COM, SEMARANG- Kekhawatiran Harni akan kebutuhan pendidikan putra bungsunya, Pras semakin menjadi.

Bagaimana tidak? Sejak Senin (27/7) hingga Senin (10/8) kemarin, anak ketiga dari tiga bersaudara itu tak diijinkan mengikuti proses belajar di SMP PGRI 01 Semarang.

Hal tersebut diungkapkan Harni lantaran dirinya belum mampu melunasi kewajibannya membayar biaya administrasi sekolah.

"Bagaimana bu? Saya bisa masuk sekolah lagi kapan? Saya ingin segera masuk sekolah bu," ungkap Harni menirukan ucapan putra bungsunya kepada Tribun Jateng, Senin (10/8). Matanya berkaca-kaca saat mengatakan hal itu.

Perempuan yang bekerja sebagai buruh di sebuah pabrik makanan ringan itu, awalnya sudah berusaha meminjam dana kepada seorang rekannya sebanyak Rp 250 ribu.

Ditambah uang miliknya Rp 70 ribu, maka ia beranikan diri mendatangi pihak sekolah, bermaksud mencicil biaya supaya raport anaknya dapat diambil.

"Total biaya pendidikan anak saya saat ini yang belum saya bayar Rp 1,23 juta. Rincian yang belum saya bayar uang SPP selama delapan bulan, uang pangkal masuk dan uang daftar ulang," paparnya.

Saat mendatangi pihak sekolah, Harni menceritakan telah bertemu ketua yayasan pendidikan itu.

Dalam pembicaraan yang berlangsung cukup lama, Harni menyimpulkan maksud pihak yayasan tidak memerkenankan putranya mengikuti proses belajar, apabila belum menuntaskan biaya adm.

Menanggapi hal tersebut, Kepala Bidang Pendidikan Dasar dan Menengah Kota Semarang, Sutarto menegaskan agar pihak sekolah tidak menghambat kegiatan belajar siswa yang sudah diterima.

"Saya tegaskan untuk pihak sekolah jangan melarang siswa yang sudah diterima untuk tidak masuk sekolah. Harus masuk sekolah, masalah administrasi, itu urusan orangtua murid, bukan murid! Murid harus tetap belajar. Kalau ada urusan administrasi kan bisa dikomunikasikan dengan orangtua murid, tetapi jangan sampai tidak menginjinkan murid masuk sekolah," tegasnya. (*)

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan