Kisah SPG Jadi Tukang Ojek, Pelanggannya Khusus Perempuan
Berulang kali pula mahasiswa semeter dua ini bangkit dari kursi untuk menerima panggilan.
Dua pekan kemudian, datang dukungan dari Abdullah Dinar (32) dan Agus Edi S (32).
Abdullah membantu dari sisi teknologi informasi, sedangkan Agus pada pengembangan bisnis dan manajemen. Kini sudah terkumpul 18 pengemudi Ojek Syar'i.
”Waktu pertama menjadi tukang ojek, sehari saya mendapat uang Rp 50.000. Kalau sekarang jauh lebih besar,” ungkap Evi.
Usaha sejenis yang berbasis di Sukolilo dan hanya melayani mahasiswi pun bergabung. Kini Evi pun membuka peluang untuk pengemudi di Ojek Syar'i.
Syaratnya harus perempuan, berjilbab, punya motor dan ponsel Android, karena pemesanan dilakukan lewat aplikasi di ponsel pintar.
Untuk menggunakan jasa Ojek Syar’i, konsumen dikenakan biaya awal Rp 5.000 yang digunakan untuk mengganti uang transportasi pengemudi, dari rumah ke lokasi konsumen.
Selanjutnya tarif per kilometer sebesar Rp 3.000. Selain itu ada uang tunggu sebesar Rp 5.000 per 30 menit. Sedangkan biaya pembatalan order sebesar Rp 10.000.
”Kalau pengemudinya sudah berangkat, konsumen kena biaya pembatalan. Tapi kalau belum, tidak ada biaya pembatalan,” ujar Evi.
Selama ngojek, Evi merasa seperti keluarga dengan pelanggan, sehingga ada kalanya menjadi teman curhat. Evi bahkan pernah menjadi ”dewa penolong” bagi pelanggannya.
Ketika itu ada pasutri yang sama-sama berangkat pagi, padahal anaknya sakit. Akhirnya, Evi diminta mengambil dan mengantar obat untuk si anak yang ditunggui pengasuhnya.
"Sesuai order, saya ambil dan antar obat itu dan saya serahkan obat ke pelanggan itu," katanya.
Ada juga sales promotion girl (SPG) yang menangis tersedu begitu menerima penghasilan dari Ojek Syar'i yang lebih besar dari SPG. Perempuan itu pun pilih jadi pengojek.
“Hari itu dia bisa membelikan mainan untuk anaknya dari uang ojek. Dia nangis sejadi-jadinya,” cerita Evi.
Memang, kata Evi, penghasilan pengojek tak bisa disepelekan. Rata-rata pengojek mendapat tiga order yang masing-masing berjarak 10 km.
Dari situ pengojek mendapat Rp 105.000 yang dibagi 70 persen untuk pengemudi, 30 persen untuk manajemen.
"Yang membuat ringan, pengemudi cukup mangkal di rumah," katanya.
Baca selengkapnya di Harian Surya edisi besok
LIKE Facebook Surya - http://facebook.com/SURYAonline
FOLLOW Twitter Surya - http://twitter.com/portalSURYA
Penulis: David Yohanes