Jumat, 3 Oktober 2025

Kereta Yang Ditumpangi Ignasius Jonan Dilempar Batu

Lemparan batu tepat di kereta delapan tempat rombongan Menteri Perhubungan Ignasius Jonan beserta keluarga.

Editor: Budi Prasetyo
Tribunnews.com/Dennis Destryawan
Ignasius Jonan Saat Memantau Arus Mudik di Stasiun Pasar Senen, Sabtu (11/7/2015) 

TRIBUNNEWS.COM.SEMARANG, -- Sebuah lemparan batu mengenai kaca jendela kereta Api Argo Anggrek yang sedang melaju dari stasiun Tawang Semarang ke stasiun Pasar Turi Surabaya, Kamis (23/7/2015) sore. Lemparan tepat di kereta delapan tempat rombongan Menteri Perhubungan Ignasius Jonan beserta keluarga.

Meski tak menimbulkan korban, lemparan baru yang membuat kaca jendela retak itu mengagetkan menteri dan rombongan. Menteri Jonan sendiri duduk didampingi direktur PT KAI Edi Sukmoro. Pelemparan terjadi antara statiun Tawang - Brumbung di wilayah Kota Semarang.

Ketika dimintai komentar, Jonan menilai insiden tersebut dilakukan orang tak bertangung jawab. "Pelaku pelemparan kereta orang kurang waras," kata Jonan.

Jonan melakukan perjalanan ke Surabaya dengan keberangkatan pukul 15.06. Ia duduk di seat 8 D gerbong 8, namun tiba-tiba dari jendela seat 7A-7B terdengar benturan keras dan kaca pun retak. Awalnya setelah kereta berangkat pukul 15.06 dari Stasiun Tawang, Jonan langsung mengecek kenyamanan penumpang dan melihat-lihat fasilitas didampingi Dirut KAI, Edi Sukmoro.

Seusai berkeliling ia kembali ke tempat duduknya di kursi 8B bersebelahan dengan Edi Sukmoro. Setelah kereta melewati stasiun Brumbung, tepatnya pukul 15.35 WIB, benturan keras itu terdengar dan seketika kaca di seat 7A-7B retak.

Penumpang yang duduk di samping jendela, Solehatul Marifah pun terkejut karena sempat melihat batu berukuran agak besar menghantam jendela. Suaminya, Jamal yang tertidur di sebelahnya langsung terbangun dan semua penumpang di gerbong 8 termasuk Jonan melihat jendela itu. "Sempat lihat batunya soalnya pas saya lihat keluar, agak besar," kata Marifah kepada detikcom.

Melihat hal itu Jonan langsung menenangkan dua penumpang itu dan meyakinkan kalau kaca tersebut tidak akan pecah. Kaca jendela di kereta api memang didesain tidak akan langsung pecah berkeping-keping jika terkena benturan. "Tidak akan pecah itu," tandas Jonan.

Pindah saja mbak, pindah tidak apa-apa," timpal Dirut KAI.

Meski sudah diperbolehkan pindah tempat duduk, ternyata Marifah tetap berada di seatnya karena sudah merasa nyaman. "Enggak apa-apa, sudah nyaman kok," kata Marifah.

Pihak PT KAI kini masih melakukan pengejaran terhadap pelaku. Menurut Dirut PT KAI, Edi Sukmoro di Stasiun Pasar Turi Surabaya, pengungkapan pelaku pelemparan bisa dilakukan karena lokasinya jelas. "Jelas di KM 13 daerah Brumbung. Langsung tadi dilakukan pengejaran," katanya, kemarin.

Edi pun menjelaskan hal serupa pernah terjadi di beberapa daerah termasuk Cirebon yang terungkap pelakunya. Ternyata pelaku masih anak-anak sehingga dipanggi orangtuanya. Selama ini memang pelaku yang diketahui adalah anak-anak.

"Kami juga dapatkan di Cirebon, empat anak tertangkap. Jadi mereka cuma iseng, titis-titisan tapi membahayakan. Yang kita tangkap kita undang orangtuanya karena membahayakan perjalanan kereta api. Hingga saat ini belum ada orang dewasa yang tertangkap," terangnya.

Edi menjelaskan, pada masa mudik dan balik tahun ini, pihaknya sudah memetakan 50 titik rawan asongan, pelemparan, dan sabotase. Pelemparan memang menjadi gangguan paling banyak jumlahnya. Saat ini gerbong nomor 8 KA Argo Anggrek yang dilempar batu sudah dalam perbaikan di Depo Surabaya Pasar Turi. (dtc/tmp)

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved