Jumat, 3 Oktober 2025

Ramadan 2015

Tradizi Zakat Keluarga Aldjoefrie, Uang Sekarung Ludes Dalam 1 Jam

Tradisi bagi-bagi uang jelang Lebaran kembali berlanjut di rumah Moehammad Aldjoefrie

Editor: Budi Prasetyo
surya/eben haezer panca
M Aldjoefrie, bos Kaha Tours and Travel membagikan uang tunai Rp 50.000 sebagai zakat mal untuk ribuan warga sekitar Kalimas Madya, Surabaya, Senin (13/7/2015). 

TRIBUNNEWS.COM.SURABAYA - Tradisi bagi-bagi uang jelang Lebaran kembali berlanjut di rumah Moehammad Aldjoefrie di Jl Kalimas Madya III Surabaya.

Seperti tahun-tahun sebelumnya, pengusaha berdarah Arab ini memilih waktu pembagian di malam 27 Ramadan, atau Senin (13/7/2015) malam.

Kali ini pengusaha berbendera Kaha Tour and Travel itu membagikan sekarung uang pecahan Rp 50.000 dan Rp 100.000.

Namun, Aldjoefri memilih bungkam ketika ditanya angka persis nilai zakat yang dikeluarkannya. Begitu pula anaknya, Ahmad bin Moehammad Aldjoefrie.

“Maaf, kami tidak bisa menyebut jumlahnya,” kata Moehammad Aldjoefrie kepada Surya usai melayani ribuan penerima zakat.

Ini adalah zakat mal atau zakat harta benda dan penghasilan, yang menurut fiqih (hukum Islam), wajib dikeluarkan setiap tahun dengan besar 2,5 persen.

Ribuan penerima itu sudah mulai berdatangan pukul 15.00 WIB. Mereka berjubel mulai depan rumah Aldjoefrie dan sepanjang gang selebar meter menuju rumah dengan arsitektur kuno itu. Hampir semua pria dewasa.

Personel dari Polres Tanjung Perak yang berjaga terlihat sibuk menghalau anak-anak dan ibu-ibu yang hendak bergabung dalam kerumunan.

Keluarga Aldjoefrie mengkhususkan pembagian pada laki-laki dewasa dengan alasan lebih aman. Meski begitu, tetap saja ada ibu-ibu yang kemudian diloloskan.

“Seperti tahun-tahun sebelumnya, pembagian zakat dibagikan di malam ke-27 Ramadan,” kata Naufal, panitia pembagian yang sedang mengawasi calon penerima yang sudah berjubel di depan pagar.

Aldjoefrie sendiri sedang berada dalam rumah, yang pintunya dibiarkan terbuka. Ia bersama keluarga sedang khusuk mengikuti pengajian sekaligus buka bersama.

Jelang Maghrib, panitia membagikan nasi bungkus dan air minum untuk para calon penerima yang duduk tertib di sepanjang gang.

Begitu adzan Maghrib berkumandang, mereka semua mulai menyantap makanan masing-masing. Tuan rumah baru keluar usai salat Maghrib.

Sekarung uang dikeluarkan. Uang itu dibagi dalam sejumlah kantong plastik. Sebagian ditenteng Aldjoefrie. Sebagian lagi ditenteng panitia.

Aldjoefrie kesulitan keluar dari pintu depan, karena jalan tertutup banyak orang yang berkerumun.

Ia dan keluarga lalu memutar, dari pintu belakang. Berjalan menenteng kantong kresek putih berisi uang. Anaknya, Ahmad dan sejumlah kerabat, mendampingi.

Mereka menuju gapura gang kampung. Di tempat ini, polisi mengelompokkan orang-orang cacat dan lansia.

Usai mendahulukan pembagian zakat untuk orang-orang cacat, Adjoefri mulai pindah menemui ribuan pria yang antre di depan rumah.

Lelaki berusia sekitar 60-an tahun ini berdiri membawa segepok uang pecahan Rp 50.000. Setiap gepok uang di tangannya habis, asisten Adjoefri yang membawa membawa tas kresek buru-buru menyodorkan lagi.

Antrean dibagi dalam tiga jalur. Di dua jalur lainnya, pembagian dipimpin dua anak lelaki Aldjoefrie.

“Nilai yang kami bagiakan bervariasi, ada yang saya beri Rp 50.000, ada yang Rp 100.000, ada juga yang Rp 150.000. Tergantung kondisi orangnya seperti apa,” kata Adjoefri usai pembagian zakat.

Mereka yang menerima Rp 150.000 umumnya para lansia dan kondisi fisiknya tidak sehat. (Eben Haezer Panca/David Yohannes)

Sumber: Surya
Tags
zakat
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved