Sabtu, 4 Oktober 2025

Ombak Tinggi, Wisatawan Pantai Selatan Diimbau Tidak Berenang

BMKG) Cilacap mengimbau wisatawan pantai selatan Jateng tidak berenang karena gelombang tinggi berpotensi terjadi

Editor: Budi Prasetyo
SERAMBI INDONESIA/M ANSHAR
Ombak melewati tanggul pemecah ombak di pantai Desa Deah Raya, Kecamatan Syiah Kuala, Banda Aceh, Selasa (14/5). Data dari Badan Meteorologi Klimateorologi dan Giofisika (BMKG) Banda Aceh, tinggi gelombang laut hingga kemarin masih mencapai 3.5 meter. Hal tersebut merupakan dampak badai tropis yang terjadi di Teluk Benggala, bagian timur lautan Hindia. SERAMBI/M ANSHAR 

TRIBUNNEWS.COM.CILACAP – Stasiun Meteorologi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Cilacap mengimbau wisatawan pantai selatan Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta untuk tidak berenang karena gelombang tinggi berpotensi terjadi setiap saat.

“Mulai hari ini hingga tiga hari ke depan, tinggi gelombang maksimum di wilayah pantai selatan Jateng-DIY berpotensi mencapai 3 meter,” kata Kepala Kelompok Teknisi Stasiun Meteorologi BMKG Cilacap Teguh Wardoyo di Cilacap, Senin (22/6/2015).

Sementara tinggi gelombang maksimum di wilayah Samudra Hindia selatan Jateng-DIY, kata dia, berpotensi mencapai 3,5 meter.

Menurut dia, gelombang tinggi tersebut terjadi akibat pengaruh kecepatan angin yang bertiup di wilayah perairan selatan Jateng-DIY.

“Bahkan, tinggi gelombang diprakirakan cenderung meningkat seiring dengan masuknya puncak musim angin timuran,” katanya.

Lebih lanjut, dia mengatakan bahwa angin yang bertiup kencang dan cenderung searah berpotensi mengakibatkan peningkatan tinggi gelombang.

Dalam hal ini, kata dia, angin di atas wilayah pantai selatan Jateng-DIY maupun Samudra Hindia selatan Jateng-DIY bertiup dengan kecepatan 10-20 knots dari arah tenggara.

“Oleh karena itu, kami mengimbau wisatawan yang mengunjung pantai selatan Jateng-DIY untuk tidak berenang terutama di wilayah pantai yang terhubung langsung dengan laut lepas karena gelombang tinggi dapat datang sewaktu-waktu,” katanya.

Selain itu, dia mengimbau nelayan tradisional berperahu kecil untuk berhati-hati dan tetap waspada terhadap kemungkinan terjadinya gelombang tinggi saat melaut.(Joglosemar)

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved