Selasa, 7 Oktober 2025

Polisi Sita Seprai dan Selimut Bekas Pakai PSK Bertarif Rp 2 Juta di Jatim

Selain itu juga uang Rp 2 juta yang baru mereka terima dari tamu yang sudah dilayaninya.

Editor: Hasanudin Aco
surya/m.taufik
Germo dan para PSK di bawah umur saat di Polda Jatim, Jumat (12/6/2015). Mereka digerebek polisi di sebuah penginapan di Tretes, Pasuruan. 

TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Terbongkarnya kasus perdagangan gadis di bawah umur di Tretes, Pasuruan Jawa Timur, berawal dari laporan masyarakat terkait adanya praktik prostitusi dan perdagangan perempuan.

Dari laporan itu, tim Polda Jatim berupaya menyelidiki dan menemukan lokasi transaksi di Wisma Ratu Adem.

Khawatir kehilangan buruan, petugas kemudian menggerebek tempat itu. Hasilnya, polisi menemukan tiga perempuan tersebut berada di dalam kamar usai melayani tamunya.

Termasuk sang germo dan sopir, juga masih berada di Wisma Ratu Adem ketika didatangi polisi.

Selain mengamankan lima orang itu, polisi juga menyita sejumlah barang bukti. Di antaranya, seprai dan selimut di kamar yang habis dipakai para PSK itu melayani tamu.

Selain itu juga uang Rp 2 juta yang baru mereka terima dari tamu yang sudah dilayaninya.

“Uang itu ikut disita sebagai barang bukti karena diduga kuat merupakan uang hasil transaksi,” kata Kompol Harissandi, Kanit III Asusila di sela proses pemeriksaan, 12 Juni 2015.

Hasil pemeriksaan sementara, Dedi merupakan germo yang memasarkan para perempuan itu. Caranya, dia mencari pria-pria hidung belang di kawasan Tretes untuk ditawari wanita-wanita penghibur. Termasuk, perempuan di bawah umur yang menjadi binaannya.

“Kepada para pelanggannya, pelaku membuka tarif Rp 1,5 juta sampai Rp 2 juta untuk sekai kencan. Yang paling mahal adalah layanan dari cewek-cewek yang masih belia atau di bawah umur tersebut,” lanjutnya.

Jika ada pria yang bersedia membooking dan mengiyakan tarif yang diminta, Dedi kemudian menghubungi cewek-ceweknya. Sejurus kemudian, dia menjemput gadis-gadis itu untuk diantarkan ke penginapan yang telah disepakatinya dengan pria yang telah memesan.

Polisi mengaku masih melakukan pengembangan atas perkara ini. Kuat dugaan, praktik prostitusi itu sudah berlangsung lama dan masih banyak lagi gadis-gadis lain yang menjadi korbannya. Termasuk kemungkinan adanya kelompok lain selain Dedi, juga masih ditelusuri polisi.

Sumber: Surya
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved