Tak Ada Hujan Tak Ada Angin, Empat Menara Sutet di Jepara Tiba-tiba Roboh
Empat menara saluran transmisi tegangan ekstra tinggi (sutet) di Desa Batealit dan Desa Sumosari, Kecamatan Batealit, Jepara, roboh.
Laporan Wartawan Tribun Jateng, Mamdukh Adi Priyanto
TRIBUNNEWS.COM, JEPARA - Empat menara saluran transmisi tegangan ekstra tinggi (sutet) di Desa Batealit dan Desa Sumosari, Kecamatan Batealit, Jepara, roboh.
"Tidak ada angin, tidak ada hujan tiba-tiba terdengar menara roboh. Listrikpun langsung mati," kata seorang warga sekitar, Supriyanto (33) kepada Tribun Jateng, Sabtu (9/5/2015).
Empat menara sutet itu berada di dua desa yakni dua menara di Desa Batealit dan dua lainnya berada di Desa Sumosari.
Supriyanto menceritakan ihwal kejadian tersebut. Sekitar pukul 00.30 Sabtu dini hari, ia mendengar suara patahan yang diikuti suara kabel terputus.
Untungnya, sutet tidak berada di dekat perkampungan penduduk. Empat sutet itu berada di lahan perkebunan dan pertanian penduduk. Tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini.
Hanya kerugian berupa tanaman rusak yang dialami empunya lahan perkebunan.
Sementara, hingga berita ini diturunkan aliran listrik warga setempat masih padam. "Dari pukul 01.00 malam sampai sekarang listrik belum nyala," ucap Jumailah (48), seorang warga Desa Sumosari saat berada di lokasi kejadian.
Dua mobil yang bertuliskan Perusahaan Listrik Negara (PLN) di sisi luarnya sudah berada di dekat lokasi robohnya sutet itu.
Saat ini tim identifikasi dari Polres Jepara masih menyelidiki penyebab robohnya menara sutet itu. Berdasarkan pantauan Tribun Jateng, satu sutet yang berada di Desa Sumosari, pondasi tiang penyangga tampak utuh.
Begitu juga dengan bautnya yang masih terpasang utuh pada bagian sambungan tiang.(*)