Dari Sembilan Istrinya, Puang Cambang Belum Tahu Mana yang Diutus Hadiri Acara Dewan
Menurut Puang Cambang, ia akan berlaku adil kepada seluruh istrinya sehingga setiap istrinya bergiliran menjadi pendampingnya sebagai anggota DPRD.
TRIBUNNEWS.COM, MAKASSAR - Ikatan Istri Anggota DPRD (Ikawan) se-Sulsel akan memperingati Hari Kartini dengan lomba busana kartini. Rencananya agenda yang melibatkan 350 istri anggota DPRD se-Sulsel tersebut digelar di Hotel Clarion, Makassar, Sabtu (25/4/2015) hari ini.
Kegiatan tersebut mewajibkan anggota Ikawan hadir dengan mengenakan kebaya ala Kartini. Sedianya sebanyak 350 istri anggota dewan se-Sulsel akan hadir.
Aneka lomba digelar. Mulai dari peragaan busana ala Kartini hingga lomba masak.
"Acara sekaligus silaturahmi keluarga anggota DPRD. Kita bisa diskusi mengenai suka-duka menjadi istri anggota DPRD," kata Ketua Ikawan Sulsel, Lailah Mufidah Roem. Lailah adalah istri Ketua DPRD Sulsel, Moh Roem.
Terpisah, anggota DPRD Sulsel Fraksi Nasdem, Andi Akbar Singke, mengaku belum bisa memastikan istri yang ke berapa menghadiri acara ini.
Puang Cambang
Filantropis beristri sembilan ini belum membuat jadwal.
"Siapa yang mau ke Makassar itulah yang hadir. Tidak bisa hadir semua. Gaji kita bukan Rp 1 miliar, jadi tidak semuanya bisa hadir," kata Akbar via telepon.
Menurut Puang Cambang--sapaannya--ia akan berlaku adil kepada seluruh istrinya sehingga setiap istrinya bergiliran menjadi pendampingnya sebagai anggota DPRD Sulsel.
"Saya jadi anggota DPRD tak bisa lepas dari peran istri," tambahnya.
Cincin
Ternyata cincin Legislator Nasdem DPRD Sulsel Andi Akbar Singke diakui punya tuah, berkaitan kesuksesnnya beristri sembilan orang.
Ketika diwawancarai Tribun Timur (Tribunnews.com Network), pria yang disapa Puang Cambang, ini menceritakan sekelumit asal usul cincinnya itu.
Puang Cambang dulunya batu permata berwarna merah terikat cincin. Batu itu pemberian neneknya. Namun batu itu sudah hilang. Tak lama setelah menikahi istri ketujuhnya.
"Dulu saya punya batu. Warnanya merah. Batu itu hilang di istri ke tujuh saya. Kalau batu itu saya pakai kemudian bersalaman dengan perempuan, maka dia pasti ikut," ungkap Puang Cambang kepada Tribun di ruang kerjanya di DPRD Sulsel, Kamis (26/3/2015).
Kini Puang Cambang mengenakan dua batu permata jenis akok. Itupun pemberian keluarganya. Puang Cambang bukanlah penggemar batu mulia. Ia hanya mengenakan batu pemberian sebagai tanda penghormatan.
"Kalau batu yang saya pakai ini entah apa namanya. Sudah seminggu saya pakai ini cincin. Kalau sehat-sehatka saya pakai, kalau tidak saya lepas," kata Puang Cambang.
Ia menilai, poligami di kampungnya, bukanlah hal yang aneh. Makanya ia terkadang heran dengan orang yang memandang poligami itu salah.
Untuk wawancara kisah cincin, Tribun menunggu mantan legislator Golkar Soppeng tiga periode ini sejak awal pekan ini. Namun Akbar Singke baru muncul Kamis (26/3). “Saya masih berduka,” ujarnya. Tiga pekan lalu, ibunya, Manangalle (86) meninggal dunia.
Di acara duka itu seluruh saudara kandungnya hadir melayat, tak terkecuali saudara tirinya.
Mereka memang hidup seperti kerabat dan keluarga. Apalagi Puang Cambang mengayomi seluruh keluarga besarnya.
"Dari dulu sering akrab sama semua saudara-saudari tiriku. Kami hidup dengan rukun meski dari ibu berbeda," ucap Puang Cambang.
Di Bumi Latemmamala, Puang Cambang populer karena tiga hal. Pertama, berdarah biru. Kedua, poligami.
Ketiga, filantropis. Ayahnya, Andi Singke Rukka Petta Ujung keturunan dari Datu Soppeng. Darah birunya masih kental.
Puang Cambang
40 Istri
Selain bangsawan, ayahnya juga dikenal memiliki 40 istri, termasuk ibunda Puang Cambang. Itulah diwariskan Puang Cambang sehingga saat ini tercatat memiliki sembilan istri, 27 anak, dan 21 cucu.
"Sebenarnya, lebih dari itu, cuma itu (sembilan) dikenal," kata Andi Muhammad Yunus, ponakan tiri Puang Cambang.
Poligami tetap membuatnya hidup berkecukupan. Bahkan, dia dikenal sebagai filantropis Soppeng. Apapun diminta warga, asalkan dia memilikinya, bantuan itu pun diguyur.
Puang Cambang dikenal kerap membangun jalan lingkungan, walaupun bukan pemilik lembaga donor. Kata sejumlah warga, meminta bantuan pembangunan jalan kepada Puang Cambang lebih sigap terpenuhi ketimbang mengusulkan kepada pemerintah daerah karena melalui prosedur cukup panjang.
Selain infrastruktur, Puang Cambang juga ringan tangan dalam urusan ibadah. Sumbangannya, mengalir ke banyak masjid.
Investasi sosial itu dibalas warga melalui popularitas dan elektabilitas.
LIHAT JUGA: Puang Cambang Tebak Istri Lewat Masakan dan Makeup
Dia berhasil menjadi satu di antara 85 anggota DPRD Sulsel periode 2014-2019 tanpa harus menghambur duit, menggunakan konsultan politik, mengacu pada survei, dan menggunakan politik pencitraan (political branding).
Politik dijalankan masih tradisional.(*)
BACA JUGA: Puang Cambang Ketua Tim Sukses Jokowi-JK di Soppeng