Polisi Masih Bungkam Soal Hasil Labfor Meledaknya KM Hikam 2
Polres Floremur (Flotim) masih bungkam terkait hasil laboratorium forensik (labfor) Denpasar terkait kasus meledak hingga terbakarnya Kapal
TRIBUNNEWS.COM.LARANTUKA - Aparat Kepolisian Resort (Polres) Floremur (Flotim) masih bungkam terkait hasil laboratorium forensik (labfor) Denpasar terkait kasus meledak hingga terbakarnya KM Hikam 2, Fs Februari 2015 lalu. Hasil labfor Denpasar itu sudah tiba di tangan penyidik sejak pekan lalu.
Hasil labfor dipandang perlu dibuka agar publik tahu penyebab terbakarnya kapal penampung bahan bakar minyak (BBM) di Pelabuhan Larantuka dan kejadian yang sama tidak terulang lagi.
"Hasil labfor memang sudah ada, tapi untuk kepentingan penyidikan, hasilnya belum bisa dipublikasikan,"kata Kapolres Flotim, AKBP Dewa Putu Gede Artha, S.H yang dihubungi melalui Kasubag Humas Polres Flotim, Iptu Erna Romakia di Larantuka, Kamis (16/4/2015).
Ia mengatakan, saat ini penyidik masih melakukan penyelidikan dan belum menemukan tersangka. "Kita tunggu kerja penyidik. Apakah hasil labfor yang sudah diterima bisa meningkatkan kasus dari penyelidikan ke penyidikan atau tidak. Kita tunggu saja,"kata Erna.
Diakui Erna, memang ada petunjuk bahwa kapal meledak dari dalam dan kemudian ada dugaan penggunaan handphone atau panasnya kapal atau api. Namun, semua itu baru sebatas dugaan yang tidak bisa dibuktikan secara ilmiah dan hukum. "Karena itu kita menunggu kerja penyidik,"katanya.
Mengenai ada dugaan kelalaian pihak syahbandar, selain tidak melakukan tugas pengawasan juga perekaman data kuota BBM yang berbeda antara syahbandar dan Pertamina, Erna tidak mengomentari. Pihak syahbandar merekam hanya 15 ton premium sedangkan pihak Pertamina merekam ada 15 ton premium, 5 ton minyak tanah dan 10 ton solar.
Untuk mendapatkan data yang akurat, kata Erna, pihaknya telah memintai keterangan semua pihak. "Sekarang penyidik sedang olah data,"kata Erna.
Kapal Motor Hikam 02 yang mengangkut tiga ton premium, meledak dan terbakar di Pelabuhan Larantuka, Sabtu (21/2/2015) sekitar pukul 13.30 Wita. Dua orang anak buah kapal (ABK) pengangkut BBM tewas, satu orang luka berat dan satu luka ringan. Selain Kapal Motor Hikam, ikut terbakar satu mobil tangki BBM milik Pertamina dan satu kapal ikan.(iva)