Kamis, 2 Oktober 2025

Kuswati Batal Petik Kakao Melihat Harimau di Semak-semak Kebunnya

Seekor harimau masuk perkampungan warga di Pekon Banyu Urip, Kecamatan Wonosobo, Tanggamus, Lampung.

Editor: Sugiyarto
IST
Harimau Sumatera 

TRIBUNNEWS.COM, TANGGAMUS - Seekor harimau masuk perkampungan warga di Pekon Banyu Urip, Kecamatan Wonosobo, Tanggamus, Lampung.

Penampakan harimau dilihat pertama oleh Kuswanti (40) warga setempat ketika hendak mengambil buah kakao di kebunnya, sekitar pukul 07.00 WIB.

Harimau tersebut bersembunyi di semak-semak. Saat itulah Kusmiati langsung memberi tahu warga lainnya, dan akhirnya warga menghubungi aparat pekon dan pihak keamanan.

Usut demi usut, harimau yang menyusup di Pekon Banyu Urip ternyata sudah pindah ke Pekon Sopo Nyono, Kecamatan Wonosobo.

Lokasi perpindahan harimau di Pekon Soponyono diketahui pertama kali oleh Anton, warga setempat.

Saat itu ia yang sedang duduk di teras rumah sempat kaget karena sebelumnya selama ini mengetahui keberadaan harimau di Banyu Urip.

"Harimau itu dari samping rumah terus menyenggol pagar berbunyi. Saya melihat dan ternyata harimau itu melihat juga, jadi sama-sama melihat," katanya.

Anton mengaku merinding melihat jelas sebab jaraknya hanya lima meter. Setelah bertatap mata beberapa detik, harimau melangkah pergi ke arah kebun-kebun.

Anton pun langsung menghubungi Yanto, yang kebetulan kebunnya jadi tempat pertama keberadaan harimau diketahui.

Pindahnya harimau tidak diketahui oleh tim gabungan yang menungguinya sejak siang.

Diperkirakan harimau memang menunggu waktu gelap agar bisa lolos dari kepungan tim penangkap.

Dan usaha itu berhasil karena pada pukul 20.15 WIB warga Pekon Sopo Nyono menginformasikan adanya harimau.

Dan jarak antara Pekon Banyu Urip dan Pekon Sopo Nyono jika ditempuh dengan berjalan kaki memakan waktu 30 menit.

Mendengar informasi tersebut, tim langsung bergerak ke Pekon Sopo Nyono, tepatnya di belakang BRI.

Tim penangkap harimau yang terdiri petugas Balai TNBBS, TNI, Polri akhirnya bisa menangkap harimau di Pekon Soponyono pada Jumat (10/4/2015) dini hari pukul 1.30 WIB.

Penangkapan perlu kerja ekstra karena kondisi fisik harimau masih kuat. Itu ditandai dengan tujuh tembakan bius namun harimau masih bisa berlari dan melompat.

Tim terpaksa melakukan upaya sergap dengan jaring. Mereka mengepung harimau dalam jarak dua meter.

Dengan jarak yang dekat itu, harimau masih bisa berlari kecil, melompat dan mengaum.
Harimau terus berusaha lolos dari kepungan tim penangkap

Hewan itu pun sempat tercebur ke dalam kolam di belakang rumah Amin, namun berhasil keluar dan kembali lolos dari kepungan.

Tim penangkap pun selalu mengikuti pergerakan hewan kemana arah lari dan lompatannya. Hingga akhirnya harimau bisa terjaring di belakang rumah Badariah.

Setelah itu harimau pun langsung dimasukkan ke kandang besi yang sudah disiapkan. Perlu waktu dua jam untuk bisa memegang harimau tersebut dan memasukannya ke kandang.

Usai dimasukkan kandang, harimau langsung dievakuasi oleh tim penangkap dengan kendaraan double cabin. Sayangnya kemana hewan tersebut dibawa tidak diketahui pasti. (*)

Sumber: Tribun Lampung
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved