Zainal Arifin Ogah Jual Gas Kemasan Tiga Kilogram untuk Dijual Lagi
Cara Zainal Arifin patut ditiru. Meski menjual gas tiga kilogram, ia selektif kepada pembelinya. Ia tak ingin gas untuk rakyat kecil dijual kembali.
Laporan Wartawan Tribun Jogja, Hamim Thohari
TRIBUNNEWS.COM, YOGYA - Kenaikan harga gas elpiji 12 kilogram beberapa waktu lalu berdampak meningkatnya permintaan gas kemasan tiga kilogram. Hal tersebut terpantau di beberapa pangkalan gas di kota Yogyakarta.
Akibat meningkatnya permintaan tersebut, Zainal Arifin (53), salah satu pemilik pangkalan gas kemasan tiga kilogram yang terletak di Jalan Kauman No. 46 Yogyakarta menyatakan harus selektif terhadap calon pembeli.
"Dua hari sekali saya mendapat pasokan gas sekitar 250 hingga 300 tabung. Dalam sehari gas tersebut langsung habis diambil pelanggan," ujar Zainal saat ditemui Tribun Jogja, Jumat (10/4/2015).
Ketersediaan gas di pangkalannya hanya cukup memenuhi kebutuhan pelanggannya. Sehingga Zainal tidak bisa melayani pembeli yang bukan pelanggannya. Setelah harga gas 12 kilogram naik, setidaknya dalam sehari ada lima orang menanyakan gas ke pangkalannya tapi untuk dijual kembali.
"Jika ada orang baru yang cari gas ke tempat saya untuk dijual kembali, tidak saya layani. Tapi jika hanya dipakai sendiri akan saya layani, itupun tidak semuanya. Saat ini saya lebih selektif karena semakin banyak yang mencari gas tiga kilogram," ujarnya.
Lebih lanjut dia mengatakan saat ini pengguna mobil yang mencari gas tiga kilogram semakin banyak, dan dia tidak melayaninya. Hal tersebut dia lakukan agar tidak terlalu banyak yang berpindah ke gas tiga kilogram, khususnya dari kalangan menengah ke atas.
Karena semakin banyaknya permintaan terhadap gas elpiji tiga kilogram, Zainal berharap ada penambahan kuota bagi pangkalannya.
"Meskipun saat ini pasokan elpiji masih tetap lancar, sebenarnya saya berharap bisa ditambah kuotanya, meskipun hal tersebut sulit karena akan terganjal aturan yang berlaku," ujarnya.
Untuk harga jual, Zainal menjual satu elpiji tiga kilogram Rp15.500 untuk pedagang yang akan menjualnya kembali dan Rp 16 ribu untuk mereka yang digunakan sendiri.
Senada dengan Zainal, Marijo (52) pegawai pangkalan gas yang terletak di Jalan Kyai Mojo no. 57 juga harus selektif dalam melayani pembeli elpiji tiga kilogram. Elpiji yang ia jual di pangkalannya kerap diambil para pedagang untuk dijual kembali. Tapi setelah harga elpiji 12 kilogram naik, banyak masyarakat umum yang mencari elpiji 3 kilogram ke tempatnya.
"Kalo dulu hanya sekitar 10 hingga 20 orang yang cari elpiji tiga kilo dan dipakai sendiri. Tapi saat ini lebih dari 30 orang yang kami layani. Jika kami layani semua, para langganan kami bisa tidak kebagian elpiji, sehingga kami harus selektif," ujar Marijo.