IAIN Wali Songo Resmi Jadi UIN Semarang
IAIN Walisongo resmi beralih status menjadi Universitas Islam Negeri Semarang
TRIBUNNEWS.COM. SEMARANG, - Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Walisongo resmi beralih status menjadi Universitas Islam Negeri Semarang. Peresmian dilakukan Menteri Agama Lukman Hakim Syaifudin di Kampus UIN Semarang, Senin (6/4/2015).
Rektor UIN Walisongo Muhibbin mengatakan, selama berstatus IAIN, kampus ini telah menelurkan hampir 30.000 sarjana. Mereka terbagi ke dalam empat fakultas, yang sebagian besar telah terjun ke masyarakat.
“Kami berharap setelah peresmian ini, sikap dan mentalitas mahasiswa, pegawai dan birokrat bisa berubah mengikuti arus transformasi perubahan ini,” kata Muhibbin.
UIN Semarang telah bertransformasi sejak keluarnya Peraturan Presiden Nomor 130 Tahun 2014. Pada 19 Desember 2014, Presiden Joko Widodo telah meresmikan secara serentak IAIN menjadi UIN di Istana Kepresidenan, Jakarta.
Menteri Agama meminta agar semangat perubahan dari IAIN ke UIN tidak sebatas pada perayaan semata. Lebih dari itu, dia berharap agar semangat perubahan betul-betul bisa dipraktikkan.
“Indonesia yang mayoritas muslim mempunyai PTAIN terbanyak dunia. Ada 55 PTAIN, ditambah dengan 631 swasta. Ada 11 UIN, dan 25 IAIN. Indonesia ini negara dengan jumlah muslim terbesar, perguruan tinggi terbesar dunia dan bisa untuk modal besar membangun pusat peradaban modern baru di Indonesia,” kata Lukman.
“Intelektual-ulama atau ulama-intelektual itu nanti bisa lahir produk keilmuan PTAIN dan itu nanti disebarkan ke masyarakat. Warna keislaman menjadi lebih berwarna dan hidup. Islam tidak menakutkan, elitis, dan kolot,” kata dia.
Peresmian UIN sekaligus dibarengi dengan perayaan Dies Natalis ke-45. Dalam acara itu, Menteri Agama bersama Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranomo menabuh beduk sebagai simbol perayaan.
Dalam peresmian ini, selain Menteri Agama, hadir pula Ketua Umum PPP M Romahurmuziy, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Kapolda Irjen Nur Ali, Pangdam Diponegoro Mayjen Bayu Purwiyono, Rektor dan Kakanwil Se-Indonesia (Kontributor Semarang, Nazar Nurdin)