Sabtu, 4 Oktober 2025

Wartawan Gadungan Peras Keluarga Pasien

Ane (28) terpaksa harus merelakan sebagian uang miliknya untuk diserahkan kepada wartawan gadungan yang melakukan pemerasan.

Editor: Dewi Agustina

TRIBUNNEWS.COM, MELAWI - Ane (28) terpaksa harus merelakan sebagian uang miliknya untuk diserahkan kepada wartawan gadungan yang melakukan pemerasan, saat menunggui anaknya Adib (2), penderita gizi buruk yang tengah dirawat di RSUD Melawi, Kamis (2/4/2015).

Menurut keterangan Ane, oknum wartawan yang mengaku bernama Sam tersebut tiba-tiba datang ke ruang perawatan anaknya. Dia kemudian meminta uang sebesar Rp 500 ribu sebagai kompensasi pemberitaan yang telah dilakukan sebelumnya.

"Dia bilang begini, uang ini untuk kawan-kawan wartawan lain yang meliput tadi, karena sudah dibantu dengan pemberitaan akhirnya banyak yang memberi sumbangan," kata Ane menirukan ucapan wartawan gadungan itu.

Ane awalnya menolak, sebab dia masih membutuhkan biaya untuk keperluan berobat anaknya serta kebutuhan lain. Namun wartawan gadungan tersebut terus memaksa. Dengan berat hati Ane pun menyerahkan uang Rp 500 ribu, yang tidak lain sumbangan dari pemkab, kepada wartawan gadungan itu.

"Pada malam hari sebelumnya dia juga sudah datang kemari, minta uang Rp 100 ribu kepada saya, tadi dia datang lagi. Mungkin dia sudah tahu karena saya baru dapat bantuan dari pemerintah," jelasnya.

Ane menjelaskan, wartawan tersebut badannya tinggi besar dan memiliki tato di lengan kirinya. Saat masuk ke ruangan dia juga membawa koran harian lokal Kalimantan Barat dan mengaku sebagai wartawan Tribun.

Petugas keamanan RSUD Melawi, mengatakan, sebelumnya oknum wartawan tersebut juga sempat mengancam dokter di rumah sakit tersebut, karena ditegur saat merokok di ruang pasien anak gizi buruk.

"Dia bilang mau saya beritakan nanti rumah sakit ini kalau macam-macam, di ruangan itu kan tidak boleh merokok karena ada pasien anak, nanti mengganggu pernafasan," jelasnya.

Direktur RSUD Melawi, Tanjung Harapan Tampubolon mengatakan, beberapa waktu lalu dia juga ditemui oknum yang mengaku wartawan dari Pontianak. Namun dia tidak terlalu menghiraukan, apalagi bukan wartawan daerah setempat.

"Kalau wartawan lokal saya masih kenal orangnya, saat itu dia juga minta ongkos untuk pulang, ya saya kasi saja daripada mengganggu orang lain," katanya.

Sebelumnya, Wakil Bupati Melawi, Panji telah menyerahkan uang sebesar Rp 4,5 juta kepada Ane, uang tersebut dimaksudkan untuk membantu meringankan beban, apalagi kondisi ekonomi Ane terbilang kurang mampu.

Sekretaris Persatuan Wartawan Melawi (PWM) Eko Susilo mengatakan, kejadian ini jelas akan mencoreng nama baik wartawan di daerah tersebut. Sehingga wartawan yang tidak melakukan apa-apa menjadi korban.

"Ini jelas meresahkan, karena ulah wartawan gadungan kita yang kena getahnya, ini juga yang membuat masyarakat mempunyai anggapan buruk kepada wartawan seperti kita ini, padahal hanya ulah oknum saja," katanya.

Eko mengatakan, kasus ini harus diinvestigasi untuk mencari tahu siapa pelakunya. Apakah memang dia berasal dari Pontianak atau hanya mengaku-ngaku saja.

"Setahu saya tidak ada wartawan daerah sini tidak pernah begitu, apalagi sampai memeras pasien, kan kasihan," tandasnya.

Eko mengatakan, wartawan dibekali dengan tanda kartu pengenal tempat dia bekerja. Dan tidak dibenarkan menerima imbalan, apalagi sampai dengan cara seperti itu, jelas sudah menyalahi aturan yang berlaku.

"Maka dari itu jika ada kejadian serupa harus dilaporkan, jangan takut, daripada membuat resah masyarakat saja," katanya. (ali)

Tags
Melawi
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved