Jumat, 3 Oktober 2025

Tewasnya Kakek 70 Tahun Ungkap Masih Beroperasinya Lokalisasi Slorok

Namun setelah bercinta, kakek itu berkeringat cukup banyak dan jatuh ke tempat tidur dan meninggal dunia.

Editor: Hendra Gunawan
Surya/Sylvianita Widyawati
Suasana lokalisasi Slorok pada Minggu (8/3/2015). Kompleks prostitusi ini ditutup Pemkab Malang sejak November 2014. Namun kini Lokalisasi itu masih buka karena ada tamu tewas di sana usai kencan dengan pekerja seks di sebuah wisma, Sabtu (7/3/2015). 

TRIBUNNEWS.COM, MALANG - Lokalisasi Slorok di Kecamatan Kromengan, Kabupaten Malang yang sudah ditutup Pemkab Malang sejak November 2014 ternyata diam-diam masih beroperasi.

Terbukti, pada Sabtu malam (7/3/2015), ada tamu lokalisasi itu berinisial So (umur 70) tewas di kamar sebuah rumah bordil. Kakek itu berasal dari Dusun Kebonsari, Desa Ngebruk, Kecamatan Sumberpucung. Ia tewas saat di ranjang bersama pekerja seks di sana.

Kapolsek Kromengan, AKP Okta Panjaitan kepada SURYA.co.id belum mengetahui penyebab kematiannya. Sebab keluarga korban menolak dilakukan otopsi.

“Korban tewas di ranjang salah satu wisma di lokalisasi Slorok usai berkencan dengan seorang PSK," jelas AKP Okta Panjaitan, Minggu (8/3/2015). Dari informasi yang dikumpulkan, Sabtu malam pukul 19.00 kakek pensiunan sebuah perusahaan itu meninggalkan rumahnya naik sepeda kayuh.

Meski beda kecamatan, lokalisasi itu relatif dekat dari rumahnya. Setelah memilih pasangan di satu wisma, mereka ke kamar. Namun setelah bercinta, kakek itu berkeringat cukup banyak dan jatuh ke tempat tidur dan meninggal dunia.

"Mbak PSK-nya kemudian teriak-teriak," cerita seorang saksi. Polsek menerima laporan itu pukul 20.15. Selanjutnya, polisi meluncur ke TKP dan sekitar pukul 21.30 korban diangkut ambulans ke rumah duka.

"Keluarga korban menolak diotopsi sehingga setelah dari Slorok, korban dibawa ke rumah duka," jelas Okta.

Dengan alasan kemanusian, penolakan itu dikabulkan. Tapi karena tidak ada otopsi, kepastian penyebab kematiannya tidak diketahui. Apakah serangan jantung atau lainnya.

"Menurut keluarga korban, SO punya riwayat darah tinggi," katanya. Surat pernyataan tidak melakukan otopsi ditandatangani anak tertua korban.

Katanya, di dalam kamar wisma yang dipakai korban juga tidak ditemukan obat kuat maupun minuman keras. Korban terakhir memakai celana panjang hitam dan baju kotak-kotak dan berkumis.

Sementara, suasana di lokalisasi Slorok pada Minggu siang berlangsung biasa. Ada sejumlah perempuan di wisma. Seorang penjaga parkir di lokalisasi menyatakan memang mendengar ada kejadian itu. Tapi tidak tahu persis karena sedang tidak tugas pada malam hari. (Sylvianita Widyawati)

Sumber: Surya
Tags
lokalisasi
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved