193 Siswa SD di Sumenep Sudah Tiga Hari Mogok Sekolah
Sebanyak 193 siswa SDN 1 Kalebengan, Kecamatan Rubaru, Sumenep, tidak masuk sekolah, sejak Jumat (27/2/2015).
TRIBUNNEWS.COM, SUMENEP – Sebanyak 193 siswa SDN 1 Kalebengan, Kecamatan Rubaru, Sumenep, tidak masuk sekolah, sejak Jumat (27/2/2015).
Mogok massal siswa tersebut lantaran salah satu gurunya yang terkenal baik hati itu dipindah ke sekolah lain.
Siswa sepakat tidak akan mengikuti kegiatan belajar mengajar (KBM) di sekolah tersebut, sebelum guru yang terkenal baik hati dan rajin masuk itu dikembalikan ke sekolah mereka.
Bahkan mereka mengancam akan pindah ke sekolah lain, jika Sunawi yang dikenal favorit yang dipindah tidak dikembalikan lagi ke SDN I Kalebengan.
"Sejak mendengar guru rajin tersebut dipindah ke sekolah lain, anak-anak sejak Jumat lalu sudah tidak mau masuk sekolah bahkan hingga hari ini mereka belum masuk sekolah,” kata Daniji (37), salah satu wali murid SDN Kalebengan I, Senin (2/3/2015).
Menurutnya, aksi mogok para siswa tersebut merupakan bentuk protes atas dimutasinya Sunawi, guru kelas VI yang sudah 20 tahun mengabdi di SD tersebut.
Guru Sunawi tidak pernah cela baik kepada murid ataupun wali murid. Sehingga siswa dan wali murid menyayangi jika harus kehilangan guru panutannya.
"Pak Sunawi, sudah 20 tahun mengajar disini, jadi keberadaannya sudah menyatu dengan murid-murid, apalagi dia terkenal guru yang paling rajin, dan komunikasinya dengan wali murid cukup bagus,’’ bebernya.
Dikatakan, berdasarkan pertemuan para wali murid, apabila Pak Sunawi tidak kembali ke SDN 1 Kalebbengan, maka semua murid disekolah tersebut akan dipindahkan ke sekolah lain.
"Ini sudah kesepakatan para wali murid. Anak-anak akan dipindah ke sekolah lain kalau Pak Sunawi tidak kembali mengajar di Kalebbengan," tegasnya.
Kepala Bidang Pendidikan Dasar (Dikdas) Dinas Pendidikan Sumenep, Fajar Santoso mengaku belum menerima laporan terkait aksi mogok belajar siswa SDN 1 Kalebbengan.
Pihaknya berjanji akan menidaklanjuti masalah tersebut, dengan cara mendatangi SDN I Kalebengan, dan akan berkordinasi dengan para wali murid.
"Nanti akan kami croscek persoalan itu. Tapi yang jelas kalau soal mutasi itu bukan kewenangan Dikdas," ujarnya.