Kisah Samilah, Tak Mampu Beli Beras Terpaksa Makan Nasi Aking
Hari-harinya untuk makan hanya menunggu belas kasihan tetangga dan warga setempat.
Yang penting nasi ada rasanya,”ungkap Samilah.
"Untuk menghilangkan bau nasi aking yang dimasak, Samilah sebelumnya membersihkan nasi aking dengan air bersih. Setelah bersih nasi aking langsung dimasak dengan tungku kayu.
Bahkan kalau ingin nasi akingnya berbahu sedap, Samilah menambahkan daun pandan saat menasak.
Samilah mengaku lebih sering memakan nasi aking dari pada nasi yang dimasaknya langsung dari beras.
Untungnya masih masih ada tetangga perduli membantunya. Meski Samilah ini sudah mendapat bantuan raskin dari pemerintah, bantuan tersebut dirasa kurang, sebab ia hanya menerima 7 kilogram dan itupun diterima dua bulan sekali.
Meski nasi aking menjadi selingan, jika diprosentase, Samilah sering memakan nasi aking, ketimbang nasi biasa.
Sopiyah (43), keponakan Samilah membenarkan pengakuan bibinya itu. Ia memang sering memakan nasi aking.
Penulis: Hanif Manshuri
Baca selengkapnya di Harian Surya edisi besok
LIKE Facebook Surya - http://facebook.com/SURYAonline
FOLLOW Twitter Surya - http://twitter.com/portalSURYA