Kamis, 2 Oktober 2025

Warga Mempawah Khawatir Beli Pakaian Bekas Berbakteri

"Kita hanya menyayangkan kenapa baru sekarang pengumuman ini ada, padahal sudah lama yang beli pakaian lelong,"

Editor: Y Gustaman
TRIBUN JABAR/TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN
AGAR BEBAS BAKTERI DAN JAMUR - Warga memilih pakaian bekas impor yang dijual pedagang kaki lima di Jalan Pusdai, Kota Bandung, Jumat (6/2). Dokter spesialis kulit dan kelamin Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS), Dendi Sandiono menganjurkan kepada masyarakat yang membeli pakaian bekas impor agar bebas bakteri dan jamur, pakaian yang baru dibeli langsung direndam air panas 100 derajat celcius, kemudian dicuci secara terpisah menggunakan deterjen yang mengandung antiseptik, dijemur dan setelah kering disetrika dengan suhu yang lebih panas. TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN 

Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Madrosid

TRIBUNNEWS.COM, MEMPAWAH - Warga Kabupaten Mempawah, Kalimantan Barat, yang berminat pakaian bekas harus mengurungkan perburuannya. Beredar kabar, ada bakteri berbahaya di dalam pakaian bekas tersebut.

Di Mempawah, penjualan pakaian bekas sudah cukup menjamur. Stan penjualannya sangat mudah ditemukan hampir di setiap sudut kota, tepi jalan raya dan bahkan sampai pasar tradisional Mempawah.

Namun setelah adanya pengumuman Kementerian Perdagangan bahwa pakaian bekas mengandung bakteri dan jamur berbahaya bagi manusia, minat warga langsung berkurang drastis. Di Mempawah, orang menyebutnya dengan istilah lelong.

"Saya khawatir juga dengan kandungan bakteri dan jamur yang ada di pakaian lelong. Katanya bisa berbahaya bagi penggunanya, di antaranya termasuk menimbulkan penyakit kulit," ujar seorang warga Mempawah, Abdul Malik, Minggu (8/2/2015).

Baginya pakaian bekas ini sangat menggiurkan karena bahan-bahannya berkualitas dengan harga terjangkau. Maka tak heran jika pencintanya di Mempawah cukup banyak.

"Kita hanya menyayangkan kenapa baru sekarang pengumuman ini ada, padahal sudah lama yang beli pakaian lelong, kalau memang ini benar-benar berbahaya. Pakaian lelong ini, punya bahan yang bagus dan bermerek," katanya.

Warga berharap instansi di Mempawah segera memeriksa kandungan bakteri di pakaian lelong yang dijual. Sayangnya, Malik tak sepakat jika semua penjualan pakaian bekas dilarang.

"Kalau yang mengandung jamur segera saja dilarang, tapi yang tidak harus diperbolehkan untuk tetap jualan," ungkap warga Kecamatan Mempawah Timur ini.

Kasi Pengawasan dan Perlindungan Konsumen, Disperindagkoptamben Kabupaten Mempawah, Suadi mengatakan sampai saat ini pihaknya belum melakukan tindakan apapun terkait penjualan pakaian bekas.

"Kami masih menunggu intruksi dari pusat. Sebab, terkait permasalah kandungan bakteri dan jamur ini masih sebatas pemberitahuan yang gencar di media saja," katanya.

Pemerintah Mempawah mengimbau para konsumen selalu berhati-hati terkait kandungan bakteri dan jamur pada pakaian bekas. Sikap hati-hati harus dilaksanakan agar tidak menggunakan pakaian bekas tanpa dibersihkan dahulu.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved