Rabu, 1 Oktober 2025

Pesawat AirAsia Jatuh

Kepala Basarnas: Meski Ada Panglima, Koordinasi Tetap di Kami

Sebelumnya beredar kabar jika kedatangan Moeldoko menyebabkan komando koordinasi pencarian dan evakuasi terpecah.

Penulis: Taufik Ismail
Editor: Rendy Sadikin
Kompas.com
Panglima TNI Jenderal Moeldoko (tengah), Kamis (8/1/2015), memantau proses pengangkatan ekor pesawat AirAsia QZ8501 yang jatuh di Selat Karimata, dekat Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah, pada 28 Desember 2014. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepala Badan SAR Nasional (Basarnas) Marsekal Madya FH Soelistyo mengatakan kedatangan Panglima TNI Moeldoko ke Pangkalan Bun tidak mengganggu komando birokrasi evakuasi Jenazah dan serpihan pesawat Air Asia QZ 8501.

Pasalnya, menurut Soelistyo posisi kedatangan panglima hanya sebagai pimpinan TNI yang ikut membantu pencarian korban dan serpihan pesawat milik taipan Tony Fernandes tersebut.

"Tidak dong (mengganggu), panglima datang kesana (Pangkalan Bun) itu konteksnya sebagai panglima atau bapaknya para prajurit kita yang tergabung dalam SAR gabungan," ujar Soelistyo di Kantornya, Jalan Angkasa, Kemayoran, Jakarta, Kamis (8/1/2015).

Menurut Soelistyo, meski Panglima datang ke Pangkalan Bun, dan prajurit TNI banyak yang membantu proses pencarian dan evakuasi, komando koordinasi tetap di bawah Basarnas.

"Komando, oh iya pasti, (Basarnas) dan beliau (prajurit) sudah di BKO (bantuan kendali operasi) kan kepada kekuatan SAR gabungan di mana leading sektornya adalah Basarnas," ujarnya.

Sebelumnya beredar kabar jika kedatangan Moeldoko menyebabkan komando koordinasi pencarian dan evakuasi terpecah. Pasalnya, selain Kepala Basarnas, Panglima Moeldoko juga ikut memberikan perintah.

Salah satunya rencana Moeldoko memimpin operasi pengangkatan ekor pesawat besok.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved