Lagi, Tol Mojokerto - Kertosono Terkendala Pembebasan Lahan
"Target pembebasan lahan akhir tahun ini. Kami sedang mengupayakan penuntasannya," kata Wakil Ketua P2T Kabupaten Mojokerto Ahmad Jazuli, Selasa (9/12

TRIBUNNEWS.COM,MOJOKERTO - Inilah masalah klasik yang mengiringi pembangunan jalan Tol Kertosono - Mojokerto.
Proyek jalan bebas hambatan sepanjang sekitar 40 KM membentang sepanjang Jombang - Mojokerto ini sampai dekarang belum menuntaskan pembebasan lahan.
Ada sejumlah titik yang tekendala pembebasan lahan ini.
Padahal, proyek nasional ini menargetkan pemebasan lahan harus tuntas akhir tahun ini.
Panitia Pembebasan Tanah (P2T) proyek pembangunan tol Kertosono – Mojokerto (Kermo) sendiri mengaku kewalahan.
"Target pembebasan lahan akhir tahun ini. Kami sedang mengupayakan penuntasannya," kata Wakil Ketua P2T Kabupaten Mojokerto Ahmad Jazuli, Selasa (9/12/2014).
Tol Kertosono - Mojokerto memiliki tiga seksi pengerjaan proyek. Saat ini tengah dikerjakan seksi dua dan tiga.
Untuk seksi pertama Tol Kertosono - Mojokerto di Bandarkedungmulyo, Jombang, telah diresmikan 13 Okotber 2014.
Untuk seksi dua dan tiga akan lebih banyak berada di wilayah Kabupaten Mojokerto. Namun prosesnya tak berjalan mulus.
Kini, proses pembangunan konstruksi terganjal pembebasan lahan. Meski demikian, pembebasan lahan di dua seksi tersebut telah mencapai 82 persen dan 86 persen.
Namun capaian pembebasan lahan ini tak bergerak dan stagnan sejak persemian dan pengoperasian tol sesi pertama.
Diakui kondisi ini bisa menjadikan target proyek tok bakal molor.
Jazuli mengaku, terus mengebut upaya pembebasan lahan tol di Kabupaten Mojokerto. Baik lahan yang berstatus milik warga maupun Tanah Kas Desa (TKD).
Setiap hari, P2T terus melakukan pendekatan kepada warga pemilik lahan.
"Tengah bulan ini akan kami sampaikan hasilnya. Diprediksi akan tampak progress-nya," tambah Jazuli.
Puluhan bidang lahan milik warga hari-hari ini akan bisa dibebaskan.
Kalaupun terlambat pembebasan lahan ini, kemungkinan Januari tahun depan sudah bisa dituntaskan. Panitia menegaskan akan menghindari konsiyansi.
Mereka memilih mengedepankan musyawarah dulu dengan pemilik lahan. Konsinyasi akan menjadi pilihan terakhir.
Saat ini, ada berkas 31 lahan berstatus TKD yang belum lengkap.
Namun tanah TKD meski berkas belum lengkap lebih mudah pembebasan lahannya.
Akan disiapkan tanah pengganti TKD. Jazuli meminta kepada masyarakat melepas tanah untuk kepentingan masyarakat ini.
Tol Kermo nantinya bakal terhubung dengan tol Surabaya – Mojokerto yang bakal menjadi penggerak ekonomi warga sekitar.
Sementara itu, pengerjakan konstruksi proyek tol seksi dua masih mencapai angka 47 persen.
Bahkan seksi tiga yang lahannya sudah dibebaskan 86 persen pengerjaan konstruksi tol masih sebanyak 20 persen.
Namun pihak kontraktor pelaksana, PT Marga Harjaya Infrastuktur (PT MHI), membantah lambatnya pengerjaan konstruksi ini.
Pimpinan Proyek Tol Kermo Seksi 2 dan 3 dari PT MHI, Samsoel Choir, mengaku kesulitan mengerjakan konstruksi di titik-titik yang berdekatan dengan tanah yang belum dibebaskan.
Alasan akses jalan itulah yang membuat pengerjaan konstruksi tak bisa maksimal.
"Tidak bisa serta merta (kontruksi) linier dengan pembebasan lahan. Kita mau membangun tapi tak ada akses jalan," kata Samsoel.
Dia menyebut, ada banyak spot yang pembebasan lahannya bermodel cacah.
Artinya, saling berurutan antara lahan yang sudah bebas dan belum dibebaskan.
Model seperti inilah yang menyulitkan pengerjaan kontruksi.
”Setelah semua lahan dibebaskan, kita hanya butuh waktu delapan bulan untuk mengerjakan semua kontruksi mayor. Target kami akhir tahun depan seksi 2 dan 3 sudah bisa diresmikan,” ujarnya. (Faiq nuraini)