Jumat, 3 Oktober 2025

Sudah Sepekan Jl Baji Bicara Makassar Diserang Kelompok Pemuda, Polisi Masih Diam Saja

Sudah sepekan terakhir kawasan kediaman Mursyid Jam'iyah Khalwatiyah Syekh Yusuf Al Makassary, Syekh Sayyid A Rahim Assegaf Puang Makka, diserang

Editor: Sugiyarto
tmc polda metro jaya
ilustrasi 

Laporan: Ilham Mangenre / Tribun Timur

TRIBUNNEWS.COM, MAKASSAR - Sudah sepekan terakhir kawasan kediaman Mursyid Jam'iyah Khalwatiyah Syekh Yusuf Al Makassary, Syekh Sayyid A Rahim Assegaf Puang Makka, diserang kelompok pemuda dan remaja bermotor. Tercatat hingga Senin (1/12/2014)

Kediaman ulama tokoh Sulsel ini di Jl Baji Bicara, Kecamatan Mamajang, Makassar, sekitar 400 meter dari Kantor Tribun Timur, Jl Cendrawasih 430. Warga di jalan itu diserang pemuda bermotor asal Jl Rajawali.

Rumah, kendaraan, dan fasilitas warga di Jl Baji Bicara dan sekitarnya rusak akibat serangan dengan senjata panah busur dan batu. Ironisnya, polisi setempat cuek, tak merespon laporan aduan warga Jl Baji Bicara.

"Kami sudah masukkan laporan ke kantor Polsek tapi sampai sekarang polisi sepertinya tidak peduli, tidak memberi pengamanan. Jadi sampai sekarang warga di Jl Baji Bicara tiap malam ronda, mempersenjatai diri masing-masing, lawan serangan," ungkap asisten Puang Makka, Daeng Tiro.

Daeng Tiro, menjelaskan, serangan bertubi-tubi kelompok ramaja dan pemuda Jl Rajawali ke Jl Baji Bicara diduga akibat kasus sentimentil dari kedua jalan itu.

"Anak remaja di sini baku senggol anak Jl Rajawali waktu nonton di acara dekat kantor TVRI, itumi sejak pekan lalu menyerang terus ke sini. Masalahnya sembarang na serang. Mereka pakai busur, batu, rumah, kendaraan dirusak,

mereka datang menyerang menumpangi motor sekitar 30 orang. Warga di sini pun tidak tinggal diam, tiap malam berjaga, matikan lampu dan siap perang. Kalau begini terus, mana tanggungjawab polisi? pemerintah, kenapa laporan warga dicueki?," jelas Daeng Tiro.

Puang Makka yang juga Mursyid Jam'iyah Khalwatiyah Syekh Yusuf Al Makassary, menghubungi Tribun beberapa menit setelah Daeng Tiro menyampaikan kasus tersebut, Selasa (2/12/2014) malam.

Puang Makka mengaku menyesalkan penyerangan tersebut, apalagi polisi tidak pernah menjawab laporan aduan warga.

"Setiap malam warga di sini siaga mempersenjatai diri untuk menangkis serangan. Ini sayangkan juga polisi, kenapa laporan kami tidak dipedulikan? padahal kami sudah menyurat ke Polsek Mamajang ditembuskan Polrestabes," ungkap Puang Makka.

Puang Makka juga menyesalkan pemerintah setempat, dalam hal ini Camat Mamajang, Lurah Karanganyar dan Lurah Mappakasunggu, tidak pernah turun tangan melihat kasus yang menimpa warganya.

"Ini daerah seperti tidak ada pemerintahnya. Padahal surat aduan kami tembusan pada lurah dan camat. Ini sudah sepekan perang orang di sini polisi, camat, lurah tidak pernah turun melihat warga di sini, mana mereka? apa daerah ini tidak punya pemerintah?

Kalau begini terus, ini bisa menimbulkan konflik horisontal yang lebih luas. Warga mempersenjatai diri dan melawan serangan. Ini meresahkan," jelas Puang Makka. (*)
_

Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved