Selasa, 7 Oktober 2025

Toni Rajin ke Masjid Hanya untuk Mencuri Belasan Motor

Ia mencuri sepeda motor jemaah yang diparkir di pelataran masjid

Editor: Dewi Agustina
Tribun Pekanbaru/Theo Rizky
Tersangka pencurian sepeda motor, Toni (kiri) diperlihatkan bersama barang bukti delapan sepeda motor saat ekspos di Polsek Tampan, Pekanbaru, Rabu (4/11/2014). Pelaku spesialisasi pencurian di halaman mesjid tersebut diduga telah beraksi di 18 lokasi yang berbeda. 

TRIBUNNEWS.COM, PEKANBARU - Toni (28), rajin mendatangi masjid. Sayangnya, tujuan Toni bukan untuk melaksanakan salat. Saat jemaah lain khusyuk dengan salat-nya, Toni justru melakukan aksi tercela. Ia mencuri sepeda motor jemaah yang diparkir di pelataran masjid.

Bukan satu dua sepeda motor yang berhasil digasaknya. Jumlahnya mencapai 18 unit hingga akhirnya perbuatan jahatnya dihentikan polisi, Sabtu (1/11/2014) lalu. Aksi nekatnya itu dilakukan di 18 masjid yang berada di Pekanbaru dan Kampar. Kini pria yang sehari-hari bekerja sebagai buruh sawit itu harus merasakan dinginnya bermalam di sel tahanan Mapolsek Tampan, Pekanbaru. Toni ditangkap di rumahnya di Jalan Lokomotif, Kecamatan Limapuluh.

Setelah dilakukan pemeriksaan, ternyata Toni tidak bekerja sendirian. Spesialis pencuri sepeda motor di masjid-masjid ini, bekerjasama dengan empat rekannya, Ja, Pi, Ok, dan Ad yang saat ini masih diburu polisi. Saat ekspose kasus curanmor di Polsek Tampan, Selasa (4/11/2014), Toni yang dihadirkan mengenakan penutup wajah sebo, mengakui perbuatannya. Ia juga bercerita tentang keahliannya dalam mencuri motor.

Tidak butuh waktu lama bagi Toni untuk menggasak satu sepeda motor. Kerjanya cukup kilat. Dalam hitungan 60 detik hingga 120 detik, atau satu sampai dua menit, ia sudah bisa membobol kunci motor dan membawa kabur sepeda motor curian. Peralatan yang digunakan juga tidak banyak. Cukup kunci ‘T’ dan rekan yang membantu mengawasi lokasi pencurian.

"Rata-rata satu menit lebih. Itu pun, sudah termasuk waktu untuk mengawasi keadaan di lokasi parkiran masjid yang menjadi sasaran saya," ujar Toni.

Alasan Toni cs memilih parkiran masjid sebagai target operasi cukup masuk akal. Pertama, pada umumnya parkiran masjid tidak ada yang menjaga. Kedua, aksi pencurian dilakukan saat jemaah melakukan salat berjamaah.

"Jadi, melihat kondisi itulah parkiran masjid saya jadikan sasaran. Risiko tertangkap tangan juga tipis," ungkap Toni. (Tribun Pekanbaru Cetak)

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved