Bajing Loncat Beraksi, Barang dan Truk Senilai Rp 295 Juta Dibawa Kabur
Truk seharga Rp 250 juta juga tidak diketahui korban dibawa kemana oleh kawanan perampok.
TRIBUNNEWS.COM, LAMONGAN - Aksi kejahatan bajing loncat di wilayah Pantura terutama di Lamongan, Jawa Timur marak lagi.
Winarso (36) seorang sopir truk asal Desa Mojoagung Kecamatan Trangkil Kabupaten Pati Jawa Tengah menjadi korban bajing loncat.
Tepung tapioka seberat 8 ton berikut truknya senilai total Rp 295 juta dibawa kabur enam kawanan perampok di perbatasan gunung Pegat Kecamatan Modo, Lamongan Kamis (30/10) sekitar pukul 23.45 WIB.
Saat kejadian korban membawa truk nopol K 1848 EH bermuatan tepung tapioka sebanyak 160 sak dengan berat total senilai Rp 45 juta yang akan dikirim ke Jombang.
Ketika sampai Modo, tepatnya di Gunung Pegat Kecamatan Modo dengan posisi truk sedang berjalan menanjak, tiba - tiba dipepet oleh kendaraan sejenis Toyota Avanza warna hitam yang tidak diketahui nopolnya.
Korban terpaksa menghentikan truknya karena ulah kawanan perampok tersebut.
Sebanyak 6 orang kawanan perampok itu kemudian turun dan minta korban turun sembari menodongkan senjata api.
Korban ketakutan karena digertak akan ditembak jika melawan.
Tanpa banyak kata dan gerakan para perampok begitu cepat kedua tangan korban diikat dengan tali ravia, mata dan mulut dilakban warna hitam.
Tak berdaya akibat ulah kawanan perampok, korban digelandang masuk ke dalam mobil perampok.
Truk seharga Rp 250 juta juga tidak diketahui korban dibawa kemana oleh kawanan perampok.
Winarso juga tidak tahu kemana ia dibawa mutar - mutar hingga akhirnya diturunkan di wilayah Mojoanyar Kabupaten Mojokerto.
Sekitar pukul 05.00 WIB korban berusaha melepaskan ikatan dan lakban yang mengikat di tangan, mulut dan kedua tangannya.
Kajadian ini dilaporkan ke Polsek Mojoanyar. Karena kejadiannya ada di wilayah Lamongan, akhirnya korban disarankan untuk melaporkan kejadiannya ke Polres Lamongan.
Hingga berita ini dikirim, belum ada perkembangan signifikan, termasuk belum diketahui siapa pelakunya dan dimana barang bukti itu dibawa kabur.
Kasat Reskrim AKP Efendi Lubis, Jumat (31/10) menyatakan, kasus ini masih dalam proses penyelidikan.
Efendi menyayangkan, korban seorang diri membawa truk dengan muatan senilai begitu besar.
Seharusnya ada tempan atau kenek yang menemani sehingga ada kemungkinan pelaku akan berfikir dua kali saat hendak melakukan aksi perampokan.