Jumat, 3 Oktober 2025

Pemprov Jatim Siapkan Rp 37 Miliar untuk Buat SMK Migas

Rencana Pemprov Jatim memiliki program kompetensi minyak dan gas (migas) di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) tak lama lagi akan menjadi kenyataan.

Editor: Sugiyarto
WARTA KOTA/ANGGA BHAGYA NUGRAHA
ilustrasi 

TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Rencana Pemprov Jatim memiliki program kompetensi minyak dan gas (migas) di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) tak lama lagi akan menjadi kenyataan.

Pemprov Jatim dan Pemkab Bojonegoro sebagai daerah yang ditunjuk untuk program ini, semakin intensif mematangkan rencana tersebut. Bahkan keduanya sudah mengalokasikan anggaran untuk program ini.

Nilainya sekitar Rp 37 miliar yang ditanggung pemprov dan pemkab. Rinciannya, untuk pemprov disiapkan anggaran Rp 15 miliar sementara dari Pemkab Bojonegoro sebesar Rp 22 miliar.

Kepala Dinas Pendidikan (Dindik) Jatim Harun mengatakan pendirian SMK Migas di Bojonegoro ini beralasan karena di bumi Angling Dharmo itu potensi minyak dan gas sangat besar.

"Saya sudah melihat secara langsung potensi itu. Misalnya eksplorasi minyak Blok Cepu," kata Harun.

Dengan dibangun di Bojonegoro, Harun berharap SMK ini bisa diselaraskan dengan industri migas yang sudah berdiri di sana.

Dia beralasan program kompetensi yang disesuaikan dengan kebutuhan industri bisa berjalan maksimal. Khususnya dalam hal distribusi tenaga kerja lulusan SMK.

"Sekarang ini kompetensi yang ada di sekolah, SMK khususnya, harus disesuaikan dengan kebutuhan pasar tenaga kerja. Ini agar daya saing siswa SMK benar-benar diakui," kata Harun.

Meski terletak di Bojonegoro, Harun memastikan SMK tersebut terbuka untuk semua siswa dari berbagai daerah. Dan tidak ada kuota khusus untuk siswa dalam kota maupun luar kota.

Dengan catatan, siswa yang mendaftar di sekolah tersebut memang telah memiliki kompetensi yang mumpuni.

"Selama siswa itu punya potensi sesuai program kompetensi yang ada, tidak masalah mendaftar. Seperti UPT Smanor (SMA olahraga) yang kami buka itu kan juga diisi dari berbagai daerah,"tandasnya.

Kabid Pendidikan Menengah Kejuruan (Dikmenjur) Dindik Jatim, Hudiyono menambahkan, fokus kompetensi selain migas, ada juga energi terbarukan, pengolahan hasil pertanian dan peternakan.

"Kami akan terbuka menerima siswa dari daerah mana saja," katanya.

Program kompetensi migas ini akan dimasukkan dalam SMKN 5 Bojonegoro.Dengan demikian, pemerintah tidak perlu mendirikan sekolah baru lagi.

Hanya saja kebutuhan terhadap sarana dan prasarana tetap harus dipenuhi sesuai program yang ada.

"SMK dengan program kompetensi migas ini akan menjadi yang pertama kalinya dibuka di Indonesia," katanya.

Sumber: Surya
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved