BKD Samarinda Sengaja Tutup Informasi Simulasi CAT untuk Publik
Tes penerimaan CPNS dengan sistem Computer Assisted test (CAT) untuk Pemkot Samarinda akan digelar hari ini, Kamis (30/10).
Editor:
Sugiyarto
Laporan Wartawan Tribun Kaltim, Doan Pardede
TRIBUNNEWS.COM, SAMARINDA - Tes penerimaan CPNS dengan sistem Computer Assisted test (CAT) untuk Pemkot Samarinda akan digelar hari ini, Kamis (30/10).
Namun, beberapa pelamar yang ingin ikut ujian mengeluhkan seputar tidak adanya informasi pelaksanaan simulasi atau try out tes dengan sistem CAT tersebut.
Padahal seperti diketahui, sistem CAT ini tergolong masih baru di beberapa pelamar. Dan yang mengejutkan lagi, ternyata simulasi sudah digelar tanpa ada informasi resmi dari Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Samarinda kepada masyarakat luas.
Berbeda dengan penerimaan CPNS di Pemprov Kaltim dan beberapa daerah lainnya, pengumuman simulasi ini jelas terbuka untuk umum.
"Saya selalu tunggu informasi simulasi, seperti yang di Pemprov Kaltim. Tahu-tahu sudah ada dilaksanakan dan saya nggak dapat informasi," kata salah seorang pelamar kepada Tribun.
Kepala BKD Samarinda Aji Syarif Hidayatullah ketika dikonfirmasi di ruangannya, Rabu (29/10/2014) membenarkan adanya simulasi tanpa pemberitahuan tersebut.
Pemberitahuan adanya simulasi kata Syarif, sudah disampaikan pada saat apel pagi yang hanya dihadiri PNS dan honorer dilingkungan Pemkot Samarinda. Simulasi sendiri kata Syarif, dilaksanakan selama dua hari yakni Selasa (28/10/2014) dan Rabu (29/10/2014).
"Itu (simulasi) kita tidak infokan kemarin. Saya cuma mengumumkan di apel. Kita masih uji alat kemarin itu, ternyata setelah dilakukan tidak bermasalah dengan alatnya. Makanya itu kita tidak berani mengumumkan ke masyarakat luas," kata Syarif.
Menurutnya, pelaksanaan simulasi ini juga tidak menjadi syarat wajib yang harus dipatuhi dalam proses seleksi CPNS. Pelaksanaan simulasi kata Syarif, tergantung kebijakan dari masing-masing pemerintah daerah.
"Itu kan hanya untuk uji alat saja. Jadi kami hanya bisa melakukan try out itu hanya 600 orang. Tidak bisa lebih, karena waktunya hanya dua hari," kata Syarif.
Pertimbangan lain kata Syarif, bila diumumkan kepada masyarakat luas maka dikhawatirkan para pelamar yang ingin mengikuti membludak.
Dengan keterbatasan peralatan dan waktu yang ada, dikhawatirkan hal tersebut akan mempengaruhi jadwal pelaksanaan tes yang sesungguhnya.
"Kalau kita mengumumkan secara luas kita tidak dapat melaksanakan besok (hari ini). Karena simulasi itu kan sifatnya tidak wajib, makanya kita umumkan di intern kita saja. Ada kita laksanakan dua hari," kata Syarif.
"Yang dekat-dekat saja. Mungkin keluarganya yang PNS yang tahu. Atau pegawai yang kita prioritaskan. Kan tenaga honorer ini yang kita tes duluan, kemarin. Itu sudah selesai, hari ini untuk umum," tambahnya.