Pajak Walet di Samarinda Hanya Terkumpul Rp 2 Juta
Total penerimaan PAD Kota Samarinda hingga triwulan ketiga tahun 2014 sudah mencapai 62 persen dari total target yang ditetapkan
Laporan Wartawan Tribun Kaltim, Doan Pardede
TRIBUNNEWS.COM, SAMARINDA - Total penerimaan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Samarinda hingga triwulan ketiga tahun 2014 sudah mencapai 62 persen dari total target yang ditetapkan.
Dari jumlah yang sudah diterima sesuai pertemuan dengan Dinas Pendapatan (Dispenda) Kota Samarinda kata Hadi Hartono, Ketua Komisi II DPRD Samarinda di ruangannya, Selasa (21/10/2-14), yang sudah mencapai target adalah Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan (PBB-P2) sebesar lebih dari 100 persen.
Capaian mengejutkan ada di item penerimaan pajak sarang burung Walet yang hanya menyentuh angka 2,72 persen atau Rp 2,7juta dari target Rp 100juta.
"Ini nggak bisa direalisasikan, banyak kendala di lapangan. Dan pada tahun ini baru bisa mulai, capaiannya 2,72 persen," kata Hadi.
Kendala yang disampaikan kata Hadi, adalah lemahnya kontrol di dalam proses penjualan yang tidak terpusat pada tempat tertentu.
Berbeda dengan proses penjualan di pelelangan ikan yang sudah terpusat di satu titik, maka kontrol pengawasan menjadi lebih mudah.
"Istilahnya jual masing-masing, nggak tahu pendapatannya. Ini yang menjadi kendalanya cuma dapat Rp 2.717.000 dari target Rp 100 juta," kata Hadi.
Hal lain yang menjadi perhatian kata Hadi, terkait pengelolaan parkir kendaraan yang ada di Kota Samarinda harusnya dikelola pihak swasta.
Memang menurutnya, sektor parkir otonom (parkir di pusat-pusat perbelanjaan) yang dikelola oleh Dispenda sudah terdapat peningkatan penerimaan dari Rp 90 juta perbulan menjadi Rp 200juta perbulannya.
Hanya saja, parkir pinggir jalan yang dikelola oleh Dinas Perhubungan (Dishub) belum maksimal.
"Banyak sebenarnya pendapatan asli daerah yang potensial tapi belum bisa digarap," kata Hadi.
Hadi juga berharap, wacana menyerahkan pengelolaan parkir kepada pihak swasta ini jangan hanya menjadi wacana.
"Cobalah direalisasikan. Jangan janji-jani dari periode Pak Amins (mantan Walikota Samarinda) dulu cuma sampai sekarang cuma wacana-wacana saja," katanya.