DBD Ancam Melawi
Sudah empat hari Restu (16) terbaring di klinik Santoso. Ia terpaksa tidak bisa mengikuti pelajaran di sekolah lantaran terkena DBD
TRIBUNNEWS.COM, MELAWI - Sudah empat hari Restu (16) terbaring di klinik Santoso. Anak dari B Sirait tersebut terpaksa tidak bisa mengikuti pelajaran di sekolah lantaran terkena Demam Berdarah Dengue (DBD).
“Sekarang kondisinya sudah agak lumayan, sebab sudah empat hari dia dirawat di klinik Santoso,” kata B Sirait Senin (20/10).
B Sirait mengungkapkan, dirinya mengetahui anak pertamanya tersebut terkena DBD setelah pihak rumah sakit melakukan cek darah. Lantaran demam tinggi yang dialami anaknya tak kunjung turun.
Kabid Pencegahan Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Dinkes Melawi, Arif Santoso mengatakan, hampir setiap pekan selalu ada yang dirawat di rumah sakit akibat terkena DBD.
Dua kasus DBD baru yaitu di Sidomulyo dan di BTN Kuala Belian Desa Paal. Kemudian ditambah lagi dua kasus DBD terbaru yaitu di Serundung Desa Tanjung Niaga dan di Jalan Marbahan Desa Paal Kecamatan Nanga Pinoh.
“Sepanjang tahun 2014 ini, total pasien positif DBD di Melawi berjumlah 24 kasus dan Suspek berjumlah 4 kasus,” ungkap.
Menurut Arif, untuk mencegah kemungkinan berkembangnya kasus DBD tersebut, selain melakukan pengasapan (fogging) di sekitar rumah pasien, Dinas Kesehatan Melawi juga melakukan program pengasapan di sejumlah lembaga pendidikan Taman Kanak-kanak dan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) yang ada di Nanga Pinoh.
“Untuk itu kami menghimbau kepada warga untuk memperhatikan kebersihan lingkungan, dengan cara membersihkan perkarangan rumah, membersihkan parit-parit yang memungkinkan untuk menjadi sarang nyamuk serta membersihkan kolong rumah bagi warga yang tinggal dirumah panggung,” katanya.
Sementara itu, Kepala Puskesmas Kota Baru, dr Indra Krisna Agung melalui selulernya mengatakan,, jajarannya sudah membagikan abate ke rumah rumah penduduk untuk mencegah mewabahnya kasus DBD di wilayah tersebut.
“Karena abate bisa membunuh jentik jentik nyamuk yang ada di tempat penampungan air warga sehingga mengurangi potensi mewabahnya DBD,” katanya.
Menurutnya, hingga kini kasus DBD di Kota Baru tercatat ada satu kasus pasien positif DBD. Pasien ini sendiri diduga terkena gigitan nyamuk bukan di wilayah Kota Baru karena sebelum demam yang bersangkutan baru pulang dari Pontianak.
“Karena langkah kita bila ada yang terkena DBD, langsung kita rujuk ke rumah sakit di Nanga Pinoh karena disana ada pemeriksaan lebih lengkap dengan uji lab apakah pasien ini positif DBD atau tidak,” katanya. (ali)