Minggu, 5 Oktober 2025

Sumur Sekolah Kering Para Siswa Diminta Bawa Air Kemasan

Para siswa dari berbagai tingkatan sekolah di Kabupaten Belitung harus membawa air dari rumahnya masing-masing.

Editor: Budi Prasetyo
KONTAN
ILUSTRASI : Air Kemasan 

*  Distribusi Air ke Pelanggan PDAM Terhenti

TRIBUNNEWS.COM.TANJUNGPANDAN, -- Para siswa dari berbagai tingkatan sekolah di Kabupaten Belitung harus membawa air dari rumahnya masing-masing. Kebijakan ini menyusul minimnya persediaan air di sekolah karena musim kemarau panjang.

Penelusuran Bangka Pos, sejumlah sekolah mulai mengalami kesulitan dalam memenuhi kebutuhan air bersih. Di antaranya yakni SMP Negeri 3 dan SMP Negeri 6 Tanjungpandan.

Wakil Kepala Sekolah SMP Negeri 3 Tanjungpandan, Isbani mengatakan sekolahnya memiliki dua sumur gali yang sejak seminggu terakhir mulai menyusut. Kondisi ini membuat pompa air hanya bisa bekerja maksimal untuk memenuhi kebutuhan air bagi 430 siswa, 23 guru, dan 10 tenaga tata usaha (TU). Alhasil, pihak sekolah terpaksa mengimbau para siswa untuk membawa air dalam kemasan botol minuman ukuran 1,5 liter dari rumah masing-masing. Air tersebut kemudian dikumpulkan untuk mengisi bak WC guna memenuhi kebutuhan siswa.

"Ini sudah hari ke delapan siswa bawa air sendiri dari rumah, sifatnya tidak memaksa tapi hanya imbauan, dan itupun kadang ada yang gak bawa. Dari 430 siswa, yang bawa air itu paling sekitar 350-an siswa," kata Isbani kepada harian ini, Selasa (14/10/2014).

Sejauh ini, pihak sekolah mulai berpikir untuk membeli air guna memenuhi kebutuhan tersebut. Opsi ini diambil jika dua sumur yang ada di sekolah benar-benar sudah kering.

Isbani menyatakan gangguan kesulitan air baru dialami pada tahun ini. Seingatnya pada tahun-tahun sebelumnya kebutuhan air masih bisa terpenuhi dan pihak sekolah tak sampai harus meminta siswa membawa air dari rumah. Ketersediaan air di dua sumur milik sekolah sebelumnya sangat memadai. Bahkan sumur tersebut juga sempat menjadi tumpuan bagi warga sekitar.

"Ke depan kami sepertinya belum akan menambah sumur baru, tapi lebih pada memperdalam sumur yang sudah ada," jelasnya.

SMP Negeri 6 Tanjungpandan yang letaknya berdampingan juga mengalami kesulitan serupa. Wakil Kepala Sekolah Khairul mengatakan, satu unit sumur bor dan satu unit sumur gali di sekolahnya sudah kering sejak sebulan lalu.

Kondisi ini kemudian membuat pihak sekolah mengimbau para siswa untuk membawa air dalam kemasan botol 1,5 liter dari rumah masing-masing. Beda dengan sekolah tetangga, SMPN 6 mengaku menerapkan sistem giliran pada para siswa untuk memenuhi kebutuhan air.  (kk1/dik/m3/ero)

Sumber: Bangka Pos
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved