Selasa, 7 Oktober 2025

Renovasi Keraton Yogja Ditunda Tahun Depan

"Tapi ditunda dan akan dianggarkan kembali tahun depan. Konstruksi nggak mungkin digarap tahun ini, sudah mepet," kata

Kompas.com/ FERGANATA INDRA RIATMOKO
Rizky (2 tahun, kanan) menemani kakeknya, abdi dalem Cermo Wicoro (kiri) yang sedang bertugas di Keraton Yogyakarta, Yogyakarta, Senin (4/4/2011). Mengabdikan diri untuk Keraton Yogyakarta telah menjadi pilihan hidup baginya dengan harapan hadirnya limpahan berkah bagi keluarga mereka. 

TRIBUNJATIM.COM,YOGYA  - Anggaran Rp 4,5 miliar untuk perbaikan Keraton dan Pura Pakualaman urung dikucurkan.

Sebab, proses kontruksi perbaikannya terpaksa ditunda tahun depan.

Itu karena Pemda kesulitan menemukan kontraktor pelaksana dua bangunan cagar budaya tersebut.

Berdasarkan data lelang elektronik, perbaikan bangunan Keraton dianggarkan Rp 2,1 miliar sedangkan untuk Pura Pakualaman Rp 2,48 miliar.

"Tapi ditunda dan akan dianggarkan kembali tahun depan. Konstruksi nggak mungkin digarap tahun ini, sudah mepet," kata Kepala Seksi Purbakala Dinas Kebudayaan DIY, Dian Laksmi Pratiwi, Minggu (28/9/2014).

Dian mengakui, upaya rehabilitasi BCB selalu terkendala saat proses lelang.

Untuk lelang perencanaan dan kajian sebelum rehabilitasi saja, harus dilakukan berulang kali karena sempat gagal.

Lelang perencanaan baru selesai akhir Agustus.

Ada alokasi Rp 375 juta untuk perencanaan rehabilitasi Keraton dan Rp 178 juta untuk perencanaan Pura Pakualaman.

Lantas, saat ini hingga akhir November baru dilaksanakan pencermatan dan kajian terhadap bangunan Keraton dan Pura Pakualaman.

Di situ akan dicermati, sisi bangunan mana saja yang harus diperbaiki dan bagaimana metodenya nanti. Sebab, perbaikan BCB sangat riskan. Tidak boleh sembarangan kontraktor.

"Ini baru diteliti, sisi bangunan mana saja yang harus diperbaiki di Keraton dan Pura," ujar Dian.

Percermatan sementara, bangunan di Keraton yang harus segera diperbaiki ialah Bangsal Kencono, bangsal Sri Manganti dan Ndalem Ageng Proboyekso.

Ada upaya pengecatan dan penggantian kayu-kayu yang keropos.

"Dilihat dari luar kelihatan masih bagus, padahal keropos, efek usia. Ada penggogosan tanah, sehingga bangunannya mulai sedikit ambles," ungkap Dian.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved