Sabtu, 4 Oktober 2025

Anggota DPRD Jogja Ini Lihat Sendiri Polisi Tak Berdaya Di Depan Perusak Bangunan Pendeta

Anggota DPRD Daerah Istimewa Yogyakarta, Esti Wijayanti tak habis pikir, polisi seperti tak berdaya melihat perusak bangunan milik pendeta.

KOMPAS/ HARIS FIRDAUS
Sejumlah massa menyerang bangunan yang dipakai beribadah beberapa umat Kristen di Dusun Pangukan, Desa Tridadi, Kecamatan Sleman, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, Minggu (1/6) siang. 

TRIBUNNEWS.COM - Anggota DPRD Daerah Istimewa Yogyakarta, Esti Wijayanti menilai, kepolisian tak tegas menindak pelaku perusakan bangunan milik pendeta di Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, Minggu (1/6/2014) siang.

Meskipun polisi berada di lokasi, mereka tak melakukan tindakan tegas agar perusakan itu tak terjadi.

"Seharusnya, ketika ada pelanggaran, aparat harus bertindak tegas. Setidaknya, polisi harus menghalangi agar tidak terjadi perusakan," kata Esti di lokasi kejadian, Minggu sore.

Politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) yang melihat langsung aksi perusakan itu mengaku sangat miris karena tindakan anarkistis itu ternyata tak bisa dicegah.

Seperti diberitakan, puluhan orang merusak sebuah bangunan di Dusun Pangukan, Desa Tridadi, Kecamatan Sleman, yang dipakai sejumlah umat Kristen untuk menjalankan kebaktian. Bangunan itu milik seorang pendeta berinisial NL.

Esti menilai, dalam peristiwa itu, sikap aparat kepolisian kurang tegas sehingga perusakan tak bisa dihindari. Padahal, sebelum massa penyerang datang, puluhan polisi dan tentara sudah berjaga-jaga di sekitar lokasi.

"Setidaknya, polisi dan pemerintah daerah melakukan komunikasi agar kasus macam ini tak terjadi," kata dia.

Setelah kasus itu terjadi, Esti berharap kepolisian melakukan penegakan hukum dengan menangkap pelaku penyerangan. Di sisi lain, Pemerintah Kabupaten Sleman juga dipersilakan menegakkan peraturan yang melarang rumah tinggal difungsikan sebagai tempat ibadah. "Tetap harus ada penegakan hukum terhadap pelaku perusakan," tutur dia.

Kepala Kepolisian Resor Sleman Ajun Komisaris Besar Ihsan Amin menyatakan, pihaknya sebenarnya sudah menggelar mediasi agar masalah itu bisa diselesaikan. Dalam pengamanan, kepolisian mengutamakan keselamatan semua pihak. "Kita harapkan tidak ada yang 'bermain di air keruh' dalam masalah ini," ujar dia.

Ihsan menambahkan, untuk menyelesaikan masalah itu, kepolisian akan mengutamakan musyawarah melalui Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB). "FKUB dan jajaran pemerintah nanti akan mencari solusi bersama yang menguntungkan semua pihak," kata dia.
(Haris Firdaus)

Sumber: Kompas.com
Tags
pendeta
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved