Rabu, 1 Oktober 2025

Danny Minta Restu Syahrul Bikin Lapangan Softball di CPI

"Tolong lanjutkan itu proyek CPI yang kemarin saya gadang bersama pak Ilham, itu harus diselesaikan," kata Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo.

Editor: Hasanudin Aco
zoom-inlihat foto Danny Minta Restu Syahrul Bikin Lapangan Softball di CPI
Bakal Calon Wali Kota Makassar, Danny Pomanto

TRIBUNNEWS.COM, MAKASSAR - Wali Kota Makassar Mohammad Ramdhan "Danny" Pomanto mengaku telah meminta izin kepada Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo untuk membangun lapangan softball di lahan proyek pembangunan Center Point of Indonesia (CPI) atau Center of Indonesia (CoI), di sebuah delta, kawasan Jl Metro Tanjung Bunga, pantai barat Makassar.

Danny yang juga Ketua Pengurus Daerah (Pengprov) Perserikatan Bisbol dan Sofbol Amatir Seluruh Indonesia (Perbasasi) Sulsel, ini mengharapkan pembangunan lapangan sofbol di CPI ini rampung Agustus 2014.

Bersama Pemkot Makassar, Perbasasi Sulsel dipilih menjadi venue (tuan rumah) penyelenggaraan kejuaraan sofbol tingkat regional, Asia Tenggara di Makassar, 4-7 September mendatang.

"Kejuaraan ini akan dilaksanakan di beberapa tempat yakni, GOR Sudiang, lapangan Karebosi, saya juga telah memohon izin secara lisan ke Gubernur Sulsel untuk membangun satu lapangan khusus di COI," kata Danny, yang sejak mahasiswa ini menjadi Ketua UKM Sofbol Unhas ini.

Rencana Danny ini dikemukakan saat menggelar rapat bersama pengurus Pengrpov Perbasasi Sulsel, di kediaman pribadinya, Jl Amirullah, Makassar, Minggu (25/5/2014) malam.

Di seremoni pelantikan wali kota-wakil wali kota, 8 Mei 2014 lalu, Gubernur meminta Danny Pomanto-Syamsu Rizal (DIA) melanjutkan megaproyek Center Point of Indonesia (CPI) di bibir Pantai Losari.

"Tolong lanjutkan itu proyek CPI yang kemarin saya gadang bersama pak Ilham, itu harus diselesaikan," kata Syahrul disambut aplaus hadirin.

Meski sudah dapat restu, Danny kembali meminta izin untuk membangun lapangan sofbal di CPI.
Lapangan sofbal termasuk untuk benc pemain dan penonton hanya butuh lahan sekitar 150 x 200 m.
Belum ada rincian detail lokasi pemanfaatan lapangan itu, termasuk alokasi dana.

Apakah di sekitar kawasan tanah tumbuh, menggunakan lahan yang sudah ditimbun pemprov atau ada penimbunan lahan baru.

CPI adalah kawasan megaproyek multifungsi yang digagas Gubernur Syahrul Yasin Limpo, di tahun pertama periode perdana pemerintahannya di Sulsel, 2009.

Syahrul berencana di kawasan seluas 157 Hektar itu, akan dibangun pusat bisnis, hotel, perkantoran, hiburan modern, dan lapangan golf, busway, monorel, helipad, dan seterusnya. Awalnya dinamakan Equilibrium Center Park (ECP).

Belakangan, berubah jadi Center Point of Indonesia atau Central Of Indonesia setelah disaksikan oleh Presiden SBY untuk dibagun Istana Presiden.

Hingga 2014, setelah enam tahun dicanangkan, proyek itu hanya penimbunan, pengerasan konstruksi jalan dan pembangunan jembatan. Total dana yang dihabiskan Rp 164,1 miliar, atau tepatnya Rp 164.148.560.000 dari dana APBD Sulsel 2009-2014.

"Pembangunannya akan pakai APBN, bukan APBD Sulsel," kata Syahrul, di sidang paripurna DPRD Sulsel, awal tahun 2009, saat parlemen mempertanyakan penggunaan dana awal untuk penimbunan Rp 63 M.

Direktur Komite Pemantau Legislatif (Kopel) Indonesia Syamsuddin Alimsyah menyebut ada kejanggalan dalam proyek CPI karena tak pernah masuk dalam RPJMD Sulsel (2008-2013).

RJJMD, rencana pembangunan jangka menengah daerah adalah semacam panduan dan implementasi visi-misi DPRD dan pemrov sebagai dasar hukum pencairan dana.

Kopel melihat, CPI hanya proyek buang-buang anggaran. Dan hanya mimpi bangun Istana Kepresidenan. "Niat hendak bangun Istana, sementara Rajanya sendiri tidak menginginkan," kata Syamsuddin, kepada Tribun.

Dalam penjelasan tambahannya, Danny yang juga arsitek sekaligus konsultan tata ruang ini menyebut COI dipilih jadi satu dari tiga lapangan sofbal karena punya letak strategis."Ini memiliki front water 360 derajat," katanya.

Meski belum jadi, bagi Danny, COI merupakan ikon kebanggaan Makassar, megaproyek rintisan Pemprov Sulsel ini akan memberi citra lebih besar di mata atlet sofbol dari negara-negara Asean.

"Kita ingin menjadikan kota ini gudangnya olahraga. Selain itu, kita kembalikan citra Makassar di negara lain. Kita buktikan, kalau sepak bola jatuh terus maka kita akan coba bangkit dan berprestasi pada cabang olahraga lain," tambah Danny yang kini memasuk pekan ketiga menjabat wali kota menggantikan Ilham AS,

Secara terpisah, Wakil Ketua Bidang Pembinaan dan Prestasi PERBASASI Sulsel, Ardiansyah Abidin, mengatakan, kejuaraan Baseball itu dijadwalkan berlangsung mulai tanggal 4 September 2014.

"Sudah dipersiapkannya jauh-jauh hari. Kami juga telah rutin melakukan latihan dan pembinaan terhadap kontingen," ungkapnya.(ilo)

Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved