Ini Alasan Jokowi Pilih PD Pasar Jaya Kelola Peternakan di NTT
Joko Widodo menjelaskan alasan mengapa dirinya menyerahkan pengelolaan peternakan sapi kepada PD Pasar Jaya.
TRIBUNNEWS.COM, KUPANG - Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo menjelaskan alasan mengapa dirinya menyerahkan pengelolaan peternakan sapi serta distribusi daging sapi kepada Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) yang tidak sesuai dengan tugas pokok dan fungsi (tupoksi), yaitu PD Pasar Jaya.
"Sampai saat ini kan PD Dharma Jaya masih dalam tahap pembenahan. Jadi dikelola dulu oleh PD Pasar Jaya," ujar Joko Widodo atau akrab disapa Jokowi di Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), Selasa (29/4/2014).
Jokowi yang juga sebagai bakal calon presiden dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) ini mengatakan, pihaknya sedang menunggu laporan dari asisten Gubernur Bidang Perekonomian mengenai proses pembenahan yang dilakukan PD Dharma Jaya.
Apabila dilaporkan tidak adanya perubahan dalam manajemen, Jokowi menegaskan pihaknya tidak akan berlama-lama mempertahankan PD Dharma Jaya yang sempat didera masalah terkait adanya temuan perusahaan membuat negara merugi sebesar Rp 4,9 miliar.
"Ini masih dicek. Kalau memang sulit diperbaiki potong kaya sapi sekalian. Bubarkan. Saya tunggu pak asisten belum ada laporan," kata Jokowi.
Sementara, Hasan Basri selaku Asisten Gubernur Bidang Perekonomian ini menjelaskan sampai saat ini PD Dharma Jaya tengah dalam perbaikan. Pelimpahan wewenang kelola ternak dan distribusi ke PD Pasar Jaya merupakan langkah Pemprov DKI mengembalikan peran masing-masing Perusahaan Daerah.
"PD Dharma Jaya sedang diperbaiki sama pak gubernur. Jadi kita perbaiki dulu. Sekarang PD Pasar Jaya masuk dulu. Karena PD Pasar Jaya mau diarahkan pak gubernur ke trading. Kan selama ini selalu main di properti, sewa kios, sekarang diminta masuk," ucap Hasan.