Selasa, 30 September 2025

Rel Ganda Kereta Api Jakarta-Surabaya Bisa Hemat BBM

Dengan adanya rel ganda tersebut bisa menghemat bahan bakar minyak (BBM)

Tribun Jateng/Wahyu Sulistiyawan
Pemindahan Jalur: Pekerja memindahkan jalur doble track (rel ganda) di Stasiun Brumbung, Kecamatan Mranggen, Kabuoaten Demak, Jateng, Rabu (28/8/2013). Proyek yang sudah dikerjakan sejak 2012 baru akan dioperasikan dari stasiun Alastua, Kota Semarang hingga Stasiun Gubug, Kabupaten, Grobogan. (Tribun Jateng/Wahyu Sulistiyawan) 

TRIBUNNEWS.COM, BLORA - Proyek pembangunan rel kereta api ganda Jakarta-Surabaya via Semarang, Jawa Tengah telah selesai. Dengan adanya rel ganda tersebut bisa menghemat bahan bakar minyak (BBM).

Berdasarkan data proyek ini diketahui, pada saat jalur ganda sudah beroperasi, frekuensi kereta api barang berpotensi meningkat tiga kali lipat menjadi 15 trip per hari dengan kapasitas 500 TEU per hari. Dengan demikian, beban sebesar 340 TEU dapat dialihkan dari jalan ke kereta api.

Bahan bakar minyak (BBM) yang dapat dihemat dengan pengalihan beban tersebut diperkirakan mencapai 115 kiloliter per hari. Selain itu, pengalihan beban ini juga memungkinkan pengurangan emisi karbon dioksida sebesar 350 ton karbon dioksida per hari.

Dalam satu tahun, penghematan BBM dan pengurangan emisi karbondioksida oleh pengoperasian jalur ganda akan cukup besar jumlahnya, sebesar 42.000 kiloliter BBM dan 128.000 ton karbon dioksida.

Sementara itu, Presiden Asosiasi Logistik Indonesia Zaldy I Masita mengatakan, penambahan rel ganda itu tidak akan berdampak besar terhadap logistik jika tidak diikuti dengan kesiapan bongkar muat di stasiun.

”Persoalannya tidak hanya di stasiun, tetapi juga perjalanan dari stasiun ke gudang. Layanan kereta api ini agak menyulitkan logistik karena layanannya tidak dari pintu ke pintu. Jadi, biayanya juga tak turun,” ujar Zaldy.

Dia mencontohkan, biaya logistik dengan truk Jakarta-Surabaya sebesar Rp 4 juta-Rp 5 juta dengan waktu tempuh tiga hari. Sementara dengan kereta sekitar Rp 2,5 juta dan waktu hanya satu hari. Namun, waktu bongkar muat bisa dua hari. Sementara biaya dari stasiun ke gudang bisa Rp 1,5 juta.

”Jadi, kalau infrastruktur di stasiun belum ada, dan letak gudang jauh, upaya jalur ganda ini tidak maksimal,” kata Zaldy.

Namun, Wakil Menteri Perhubungan Bambang Susantono mengatakan, saat ini stasiun sudah disiapkan untuk bongkar muat.

”Tetapi tentunya tidak setiap stasiun bisa dipakai bongkar muat. Stasiun yang disiapkan hanya Stasiun Gudang Kampung Bandan Jakarta, Stasiun Alastuwo Semarang, dan Stasiun Kalimas Surabaya,” ujarnya.

Direktur Komersial PT Kereta Api Indonesia Slamet Suseno Priyanto, ketika dikonfirmasi tentang kesiapan perusahaannya setelah jalur rel ganda beroperasi, mengatakan, pihaknya sudah menyiapkan sarana pengangkut barang jika rel ganda pantura siap digunakan. Selain itu, tiga stasiun juga sedang dipersiapkan untuk menampung kapasitas barang lebih besar lagi.

”Stasiun Kalimas di wilayah timur akan diperbesar kapasitasnya sehingga bisa menampung 10.000 TEU. Begitu juga Stasiun Sungai Lagoa di Jakarta yang akan diperbesar kapasitasnya menjadi sekitar 10.000 TEU. Di Semarang, kami mau membuka jalur ke Pelabuhan Tanjung Mas,” kata Slamet.

Perluasan kapasitas stasiun diperkirakan rampung tahun depan. Dengan demikian, diharapkan banyak perusahaan berminat.

Pembangunan rel sepanjang 727 kilometer dengan biaya Rp 10,5 triliun ini diharapkan mampu mendorong pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi lagi.

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved