Pemilu 2014
Penyandang Tuna Netra di Malang Diajari Cara 'Nyoblos'
Komisi Pemilihan Umum Kota Malang, melakukan sosialisasi pemilu ke penyandang tuna netra, Rabu (26/3/2014).
Laporan Wartawan Surya Samsul Hadi
TRIBUNNEWS.COM, MALANG - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Malang, melakukan sosialisasi pemilu ke penyandang tuna netra, Rabu (26/3/2014).
Para penyandang tuna netra tersebut akan diajari cara melakukan pencoblosan dalam pemilihan calon legislatif (Pileg), pada 9 April mendatang.
Anggota Divisi Sosialisasi KPU Kota Malang Zainudin mengatakan, pemerintah tidak menyediakan alat bantu pencoblosan untuk penyandang tuna netra pada pileg menandatang.
Untuk itu, KPU akan mengajari cara mencoblos ke para penyandang tuna netra.
"Sampai hari ini, kami belum mendapatkan kabar tentang adanya alat bantu coblos untuk tuna netra," katanya.
Ia mengatakan, dalam sosialisasi ini, KPU akan memperkenalkan surat suara ke para tuna netra.
Ia berharap tuna netra bisa menghafal ukuran surat suara, lokasi gambar partai, dan model pelipatan surat suara.
"Saya yakin dalam keterbatasannya, mereka mempunyai kelebihan untuk menghafal sesuatu," ujarnya.
Ketua Persatuan Tuna Netra Indonesia (Pertuni) Kota Malang, Supriyadi, mengatakan, dengan adanya sosialisasi ini akan mendorong para penyandang tuna netra untuk tidak golput dalam pileg mendatang. Menurutnya, jumlah anggota Pertuni Kota Malang, sebanyak 60 orang.
"Untuk pemilihan sekarang, katanya tidak ada alat bantu coblos. Kalau tidak ada alat bantu coblos, kami ingin harus ada pendamping untuk tuna netra. Biasanya, pendampingnya dari saudara dan anak," katanya.