Jalan ke Pemakaman Raja Asta Tinggi Ditanami Pohon karena Rusak
Sejumlah aparat Desa Kebunagung Kecamatan Kota, Sumenep, nekad menanam lima pohon pisang di tengah jalan rusak.

Laporan Wartawan Surya Moh Rivai
TRIBUNNEWS.COM, SUMENEP - Sejumlah aparat Desa Kebunagung Kecamatan Kota, Sumenep, nekad menanam lima pohon pisang di tengah jalan rusak di wilayahnya, Senin (24/2/2014).
Aksi tersebut, merupakan puncak kekesalan terhadap pemerintah yang membiarkan kondisi jalan tetap rusak.
Lokasi jalan yang ditanami sejumlah pohon, adalah satu-satunya akses ke lokasi wisata religi Asta Tinggi.
Kerusakan jalan itu, diperkirakan sudah berlangsung lebih dari 5 tahun, namun sampai sekarang belum ada tanda-tanda diperbaiki.
Bahkan, beberapa pengendara roda dua sering terjungkal, terperosok ke kubangan di tengah jalan. Begitu juga, kendaraan roda empat, ikut jadi korban hancurnya jalan tersebut.
Kepala Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Kebonagung, R Suharto Winata mengatakan, penanaman pohon pisang itu merupakan bentuk protes terhadap Pemkab Sumenep.
"Selama ini, jalan di sini hanya dilakukan perbaikan tambal sulam. Seharusnya dilakukan peningkatan secara keseluruhan, agar kerusakan tidak terulang-ulang seperti sekarang ini," kata Suharto Winata.
Suharto menceritakan, sejak Januari 2014 hingga saat ini, pihaknya mencatat sebanyak 10 pengendara roda dua terperosok ke kubangan hingga menyebabkan pengendara patah tulang.
Kepala Pekerjaan Umum (PU) Bina Marga, Edy Rasiyadi, mengaku sudah mendatangi lokasi dan berjanji untuk memperbaiki jalan yang rusak tersebut dengan menggarkan dana Rp 500 juta.
"Pada 2014 ini, kami sudah anggarkan untuk perbaikan jalan tersebut. Bila perlu tidak hanya akan dilakukan perbaikan saja, melainkan juga akan dilakukan pelebaran," pungkasnya.