Rabu, 1 Oktober 2025

Gubernur NTT Dinilai Anaktirikan Pengusaha Ternak Lokal

Para pengusaha ternak di NTT mengeluh karena selama ini Gubernur NTT, Frans Lebu Raya terkesan menganaktirikan pengusaha ternak lokal

Editor: Budi Prasetyo
zoom-inlihat foto Gubernur NTT Dinilai Anaktirikan Pengusaha Ternak Lokal
Frans Lebu Raya, Gubernur NTT

Laporan Wartawan Pos Kupang, Novemy Leo

TRIBUNNEWS.COM, KUPANG--Para pengusaha ternak di NTT mengeluh karena selama ini Gubernur NTT, Frans Lebu Raya terkesan menganaktirikan pengusaha ternak lokal dan lebih mementingkan pengusaha ternak dari luar NTT.

"Hampir dalam setiap kegiatan terkait peternakan, Gubernur tidak pernah hadir. Sehingga saya bertanya, apakah program NTT Propinsi Ternak itu hanya simbol atau apa," kritis Ketua Perhimpunan Pengusaha Tenak Sapi Kerbau NTT, Decky Budyanto, dalam diskusi tentang pegembangan Ternak di NTT, Selasa (25/2/2014) di Redaksi Pos Kupang di Kupang.

Decky mengatakan, di masa lalu masyarakat dan daerah NTT sangat berbangga karena NTT menjadigudang ternak. Dimana bibit sapi NTT dibagi ke seluruh Indonesia hingga Hongkong. Bahkan ada masa itu daerah mengekport sapi satu bulan 1 kali. Meskipun ekportirnya ada 5-6  tapi selalu setia mengekspor.

Dan sekarang tiap minggu NTT eksport sapi ke Jakarta karena ada kebutuhan daging di Jakarta, meningkat.

"Tapi sejak dulu hingga saat ini, pola peternakan kita tak pernah berubah. Hal ini menjadi salah satu kendala yang harus diatasi bersama. Harus diakui bahwa tak ada orang NTT bisa jadi sarjana tanpa sapi," kata Decky.

Jika pola peternakan kita tidak berubah, demikian Decky, maka kita tidak bisa maksimal mengembangan ternak sapi di NTT. Apalagi semakin hari lahan semakin terbatas. SDM juga menjadi kendala.

Decky khawatir jika berbagai masalah yag dihadapi oleh peternak, pengusaha ternak dalam pengembangan tenrak sapi ini tidak segera diatasi maka tidak akan ada lagi sapi di NTT.

"Suatu waktu jika ijin batu mangan keluar, maka orang tidak mau memelihara ternak sapi lagi," kata Decky.

Decky juga mengungkapkan sejumlah kendala yang dihadapi oleh peternak sapi di NTT dalam upaya untukmengembangkan ternak di NTT.

Decky juga menggugah keseriusan Gubernur NTT, Frans Lebu Raya dalam mewujudkan NTT sebagai propinsi Ternak. Karena kenyataannya, Gubernur Lebu Raya terkesan tidak serius untuk membahas persoalan-persoalan ternak yang dihadapi peternak dan pengusaha ternak di NTT.

"Seringkali pengusaha dari Perhimpunan Pengusaha Tenak Sapi Kerbau NTT mau bertemu dengan Gubernur, namun sampai hari ini tidak berhasil. Saat ngomong soal propinsi ternak, tentunya kita pengusaha ternak juga mau bicara banyak dengan gubernur soal ternak. Tapi kalau Pak Gubernur hanya mau bicara dengan pengusaha dari Jakarta bagaimana. Dia (pengusaha dari jakarta, red) akan datang dan pergi. Tapi kalau kita (pengusaha lokal) tidak akan kemana-man. Hal ini yang Pak Gubernur tidak lihat," kritik Decky.

Decky juga menyampaikan terima kasih kepada Pos Kupang dan Perwakilan Bank BI NTT yang telah menggelar acara diskusi terbatasan tentang Pengembangan Ternak Sapi di NTT ini.  Karena diskusi ini bisa membahas tentang persoalan yang dihadpi peternak dan pengusaha ternak dalam upaya pengembangan ternak di NTT selama ini. *

Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved