Empat Hari, Penderita ISPA di Yogyakarta 289 Orang
Jumlah pengidap Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) melonjak drastis akibat kondisi udara Yogyakarta yang diselimuti
Editor:
Dewi Agustina
Laporan Wartawan Tribun Jogja, Ekasanti Anugraheni
TRIBUNNEWS.COM, YOGYA - Jumlah pengidap Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) melonjak drastis akibat kondisi udara Yogyakarta yang diselimuti abu vulkanik Kelud sejak pekan lalu. Selama empat hari terakhir, jumlah pengidap ISPA mencapai 289 orang di Kota Yogyakarta.
"Persebaran ISPA paling banyak di Kota Yogyakarta karena mobilitas masyarakatnya lebih tinggi dibandingkan empat kabupaten lainnya di DIY. Begitu juga dengan potensi penyakit lainnya," ucap Kabid Penanggulangan Penyakit dan Masalah Kesehatan (P2MK) Dinas Kesehatan DIY Daryanto Chadorie, Selasa (18/2/2014).
Selain ISPA, sejumlah penyakit lainnya yang mulai merebak di DIY ialah Penyakit paru obstruktif kronik (PPOK), iritasi mata, alergi, diare, penyakit saluran pencernaan serta penyakit kulit (Dermatitis).
Berdasarkan penelitian Dinas Kesehatan DIY bekerjasama dengan Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pemberantasan Penyakit Menular (BBTKL PPM) Yogyakarta menunjukkan, kondisi pencemaran udara di DIY sudah melebihi ambang batas aman.
Tim telah melakukan tes pengujian di sembilan lokasi antara lain di Bandara Adisutjipto, pertigaan Prambanan, Jalan Kaliurang, Jalan Magelang, Jalan Godean dan Titik Nol Kilometer Yogyakarta. Hasilnya, banyak unsur udara berbahaya yang telah melebihi ambang batas aman.
Sebagai contohnya kandungan gas Nitrogen Oksida (NO2), Sulfur Oksida (SO2) dan debu.
"Risikonya masih bisa dikendalikan, tapi warga tetap harus waspada," ucap Daryanto.
Kepala Puskesmas Gedongtengen Tri Kusumo Bawono membenarkan hal itu. Peningkatan pasien mulai terlihat Minggu (16/2/2014). Saat itu, ada 30 pasien yang tercacat di Puskesmas itu. Berselang satu hari, jumlah pasien meningkat menjadi 170 orang dan 67 orang diantaranya menderita ISPA. Disamping itu, warga juga banyak mengeluhkan asma, alergi dan iritasi mata.
"Pasiennya mulai dari anak-anak hingga dewasa, semua terdampak," ucapnya.
Untuk mengatasi berbagai penyakit itu, Dinas Kesehatan DIY bekerjasama dengan berbagai instansi kesehatan lainnya telah membagikan masker dan obat-obatan. Kini Dinkes juga tengah mengupayakan pembersihan sumber-sumber air milik warga. (esa)