Jumat, 3 Oktober 2025

Sejumlah Warga Tetap Menolak Tanahnya Dipakai Tol Cikapali

Sepuluh pemilik lahan di Desa Pegagan, Kecamatan Palimanan, Kabupaten Cirebon tetap enggan direlokasi meski batas waktu

Editor: Hendra Gunawan
Warta Kota/Nur Ichsan

TRIBUNNEWS.COM, CIREBON - Sepuluh pemilik lahan di Desa Pegagan, Kecamatan Palimanan, Kabupaten Cirebon tetap enggan direlokasi meski batas waktu yang diberikan tim penyedia tanah (TPT) tol Cikampek-Palimanan (Cikapali) telah berakhir. Mereka tetap bertahan di lahan tersebut karena menganggap belum ada kesepakatan harga terkait ganti rugi.

Kuasa Hukum pemilik lahan yang enggan direlokasi, Agus Prayoga, mengatakan warga akan tetap menolak direlokasi selama belum ada kesepakatan dengan TPT tol Palikanci. "Kami akan memasang spanduk penolakan saat eksekusi nanti," katanya, Minggu (16/2/2014).

Rencananya, eksekusi akan dilakukan Senin (17/2/2014). Ini karena masa tenggat waktu bagi warga untuk segera meninggalkan lahan miliknya sudah selesai. Soal ganti rugi juga dianggap selesai oleh TPT.

Menurut Agus, sebenarnya warga pemilik lahan tak mau mempersulit proyek tol Cikapali. Namun karena ganti rugi tanah tak sesuai dengan yang diinginkan, warga terpaksa mempertahankan lahan miliknya.

"Kalau saja mereka (TPT) menganggap kami mempersulit, tolong carikan saja rumah sejenis di Jalan Raya Pegagan," kata Agus.
Menteri Pekerjaan Umum (PU), Djoko Kirmanto, mengatakan dari sisi pemerintah, pembebasan tanah tol Cikapali sudah selesai. Kontrak pun sudah ada, dan pihak kontraktor dengan bank sudah teken-tekenan.

Dengan begitu, kata dia, tak ada masalah dalam proyek tol sepanjang 116 kilometer tersebut. "Tinggal pelaksanaannya saja di lapangan," kata Djoko saat kunjungan ke Cirebon guna meninjau Jalur Pantura, Sabtu (25/2/2014) siang.

Jika di lapangan ternyata masih ada beberapa warga yang enggan direlokasi, mereka akan kembali melakukan pendekatan dan memberi penjelasan.

"Di Indonesia tidak ada orang nakal. Mereka hanya butuh diberi tahu dengan baik, mereka akan paham. Pasti semua boleh," ujar Djoko.

Terkait dampak tol bagi warga Pantura Jabar yang selama ini menggantungkan hidup dari Jalan Pantura nanti akan "mati" setelah ada tol Cikapali, Djoko mengatakan, segala sesuatu yang baru pasti akan menimbulkan perubahan. Djoko pun yakin keberadaan tol tak akan mematikan warga.

Tol Cikapali terbentang mulai Cikampek hingga Palimanan. Pembangunan dibagi enam seksi. (roh)

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved