Ketua PNA Tewas Dianiaya
Tim Polda Identifikasi Pembunuh Ketua Partai Nasional Aceh
Polda Aceh ternyata telah membentuk tim untuk menginvestigasi dan memburu pelaku pembunuhan Ketua Dewan Pimpinan
TRIBUNNEWS.COM, BANDA ACEH - Polda Aceh ternyata telah membentuk tim untuk menginvestigasi dan memburu pelaku pembunuhan Ketua Dewan Pimpinan Kecamatan Partai Nasional Aceh (DPK PNA) Kutamakmur, Aceh Utara, Juwaini (35). Tim ini dibentuk untuk membantu Polres Lhokseumawe memburu pelaku yang dilaporkan sudah teridentifikasi.
Direktur Reserse Kriminal Umum (Dir Reskrim Um) Polda Aceh, Kombes Pol Benny Gunawan, menyampaikan hal ini ketika menjawab Serambi (Tribunnews.com Network) kemarin.
"Ya, sudah dibentuk tim investigasi dari Polda untuk memback-up pihak Polres Lhokseumawe. Pelaku penganiayaan hingga menyebabkan korban tewas ini sudah teridentifikasi," kata Kombes Pol Benny.
Dua hari lalu, Kapolres Lhokseumawe, AKBP Joko Surachmanto melalui Kasat Reskrim, AKP Dian Indra Prabudi mengatakan tim gabungan Polda Aceh dan Polres Lhokseumawe ini telah bekerja dan kini terus berupaya menangkap pelaku pembunuhan Juwaini.
Dalam menghimpun informasi terhadap kasus ini, polisi telah memintai keterangan lima saksi. Mereka merupakan orang yang melihat langsung kejadian saat korban didatangi dua pelaku yang mengendarai sepeda motor.
Seperti diberitakan Serambi Jumat (7/2/2014), Ketua DPK PNA Kutamakmur, Juwaini tewas setelah dianiaya dua pria bersepeda motor di kawasan Desa Lam Kuta, kecamatan setempat, Kamis (6/2/2014) sekitar pukul 01.30 WIB. Kedua pelaku disebut-sebut kader partai lokal di kawasan itu, namun pihak partai menduga pelakunya justru simpatisan, bukan kader mereka.
Wakil Ketua PNA Aceh Utara, Sofyan mengapresiasi pihak kepolisian yang terus berupaya mengungkap siapa yang telah mengeroyok kader mereka sehingga berujung maut.
Dia juga berharap, saat polisi nantinya berhasil menangkap pelaku, jangan berhenti mengembangkan perkara ini.
"Polisi juga harus mampu mengungkap apakah ada dalang di balik kasus ini," kata Sofyan.
Pengeroyokan korban disebut-sebut ada kaitan dengan diturunkannya bendera Partai Aceh (PA) di kawasan itu beberapa jam sebelum korban dipukuli pelaku yang kini buron. Namun sehari setelah kejadian ini, Ketua Dewan Pimpinan Aceh Partai Aceh (DPA-PA), Muzakir Manaf ketika menjawab wartawan di Banda Aceh mengatakan kematian kader PNA di Kecamatan Kuta Makmur, Aceh Utara, bukan disebabkan oleh kader Partai Aceh (PA).
"Korban tidak berkelahi dengan kader PA. Ia meninggal dunia setelah pulang ke rumahnya. Jadi tidak ada sangkut paut dengan kader PA," tegas pria yang akrab dengan sapaan Mualem tersebut di sela menghadiri Deklarasi Pemilu Damai 2014 di Aula Mapolda Aceh, Jumat (7/2/2014).(sal)