Staf KPU Luwu Diduga Peras Calon Komisioner Rp 50 Juta

TRIBUNNEWS.COM, MAKASSAR - Isu tak sedap melanda komisioner KPU Sulsel. Seorang oknum yang diduga staf KPU Luwu berinisial BH dikabarkan meminta sejumlah uang kepada calon komisioner 10 besar.

Setidaknya ada tiga calon komisioner KPU Luwu yang mengonfirmasi ke Tribun Timur (Tribunnews.com Network) soal permintaan sejumlah uang kepada mereka saat jelang seleksi lima besar pekan lalu.

Staf KPU tersebut meminta uang antara Rp 35 juta hingga Rp50 juta dengan jaminan mereka akan duduk sebagai komisioner.

"Dia bilang ke saya punya jaringan di provinsi (KPU Sulsel) untuk bisa dicarikan jalan," ujar salah satu calon yang enggan disebut namanya, kemarin.

Calon komisioner ini mengatakan dua kali BH menghubunginya dan dua rekannya baik melalui telepon maupun bertemu langsung di warkop. BH menggunakan kata sandi 'pelor' untuk sejumlah uang yang dia minta.

"Pertama pada saat tes tertulis minta Rp 50 juta, katanya untuk pelor, tapi saya tolak. Saat seleksi 10 besar turun jadi Rp 30 juta dan lagi-lagi kami menolak karena saya beralasan tidak punya uang sebanyak itu. Dia mengatakan saya tak akan lolos dan benar memang saya dan dua teman saya tidak ada yang lolos," ungkapnya.

Ketiganya mencurigai BH memang punya andil dalam meloloskan 5 komisioner tersebut.

Sementara itu, Ketua KPU Sulsel Iqbal Latief lebih memilih 'mengejar' pemberi informasi itu ketimbang membatah tudingan suap ini.

"Siapa yang sebarkan informasi itu, namanya siapa," kata Iqbal yang dihubungi Tribun Timur tadi malam.