Bhatoegana: Bupati Ngada Arogan
Ketua DPP Partai Demokrat, Sutan Bhatoegana, menilai sikap Bupati Kabupaten Ngada Provinsi Nusa Tenggara
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Ketua DPP Partai Demokrat, Sutan Bhatoegana, menilai sikap Bupati Kabupaten Ngada Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), Marianus Sae, arogan dengan menyuruh petugas Satpol PP memblokir bandara Turelelo Soa, NTT, Sabtu (21/12/2013), karena bupati tak kebagian tiket pesawat Merpati.
"itu namanya arogansi kekuasaan," kata Sutan.
Menurut dia hal seperti itu tidak boleh lagi terjadi dikemudian hari. "Karena menciderai rakyat," ujarnya.
Diberitakan sebelumnya, Bupati Kabupaten Ngada Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), Marianus Sae, menyuruh petugas Satpol PP memblokir bandara Turelelo Soa, NTT, Sabtu (21/12/2013), karena bupati tak kebagian tiket pesawat Merpati.
Akibat ulah bupati ini pesawat Merpati rute penerbangan Kupang-Bajwa yang mengangkut 54 orang penumpang tidak bisa mendarat di bandara tersebut. Pesawat Merpati dan penumpang akhirnya kembali ke Bandara El Tari, Kupang.
Bandara Turelelo-Soa diblokir Satpol PP Ngada mulai pukul 06.15 Wita hingga pukul 09.00 Wita. Pesawat Merpati nomor penerbangan 6516 dari Kupang-Soa batal mendarat di Bandara Turelelo-Soa.
Pesawat yang sudah terbang sekitar 40 menit tersebut harus kembali ke Bandara El Tari Kupang. Padahal pesawat yang berangkat dari Kupang pukul 06.30 Wita dan seharusnya tiba di Bandara Soa pukul 08.00 Wita itu sudah berada di atas Pulau Flores.
Pihak otoritas bandara tidak dapat berbuat banyak karena anggota Pol PP yang menduduki landasan pacu bandara jumlahnya lebih banyak dari petugas bandara. Apalagi saat itu, tidak ada pihak kepolisian di Bandara Soa.
Kepala Bandara Soa, Ikhsan, mengatakan bahwa pihak kepolisian dari Polres Ngada baru tiba di bandara setelah anggota Satpol PP meninggalkan bandara.
Ikhsan menjelaskan, anggota Pol PP Ngada sudah berada di landasan pacu bandara pukul 06.15 Wita sebelum ia tiba di bandara. Ia mencoba mendekati anggota Pol PP tersebut, namun sambutan yang ia dapatkan kurang bersahabat.
"Saya hanya menyapa dua kali. Sapaan pertama tidak digubris dan sikap tidak bersahabat. Sapaan kedua tetap dijawab," tutur Ikhsan. (Aco)