Polisi Bentuk Tim Khusus Penyerangan Depot Jamu
Adanya hasil penelitian tersebut, polisi menduga penyerangan kelompok bertopeng dan berpakaian hitam layaknya ninja,
Editor:
Budi Prasetyo
Laporan Wartawan Tribun Jateng, Galih Permadi
TRIBUNNEWS.COM, SOLO - Badan Pengawas Obat dan Makan (BPOM) Jateng telah memeriksa jamu yang dijual di depot Jamu Tradisional Dinda di daerah Kleco, Laweyan, Solo beberapa waktu lalu. Hasilnya jamu-jamu tersebut tidak mengandung alkohol.
Adanya hasil penelitian tersebut, polisi menduga penyerangan kelompok bertopeng dan berpakaian hitam layaknya ninja, Kamis (14/11/2013) lalu, sebagai pelaku pengganggu ketertiban masyarakat. “Kalau depot jamu itu menjual minuman keras, tentu sudah dari dulu kami tertibkan. Pertanyaannya, kalau bukan gara-gara alkohol lalu apa motif penyerangan itu? Ini yang sedang kami dalami,” kata Kapolsek Laweyan, Kompol Yuswanto Ardi, Minggu (24/11/2013).
Ardi mengatakan Kapolresta Solo, AKBP Iriansyah telah menginstruksikan pembentukan tim khusus untuk mengungkapkan penyerangan depot jamu milik Haryono (63), warga Pajang, Laweyan, Solo. “Peristiwa perusakan termasuk kejadian menonjol karena mengganggu ketertiban keamanan masyarakat dandilakukan sekelompok orang yang berpenutup muka. Tim khusus terdiri dari penyelidik dari Polsek Laweyan, Satuan Intelkam, dan Satuan Reskrim Polresta Solo,” ujarnya.
Ardi menghimbau agar masyarakat harus hati-hati terhadap kasus penyerangan seperti yang terjadi di depot Jamu Dinda. “Kami belum tahu mereka tergabung dalam kelompok tertentu atau tidak, sedang kami telusuri. Masyarakat harus hati-hati kepada sekeompok orang pengganggu keamanan semacam ini agar tidak ada yang terluka dan dirugikan,” ujarnya.(*)