Alfamart Bobol Diketahui Pemiliknya Sendiri
ali pertama bobolnya swalayan Alfamart di jalan Raya Tikung Kecamatan Tikung diketahui oleh pemiliknya,
TRIBUNNEWS.COM , LAMONGAN-Kali pertama bobolnya swalayan Alfamart di jalan Raya Tikung Kecamatan Tikung diketahui oleh pemiliknya, Kepala Bidang Pendidikan Agama Islam Kanwil Kementerian Agama Jatim, Drs H Supandi Minggu (24/11/2013) sekitar pukul 03.00 WIB saat korban hendak mengambil air wudlu untuk menjalankan ibadah salat tahajut.
“Bukan karyawan saya yang tahu, tapi saya sendiri saat mau berwudlu di kamar mandi,”ungkap H Supandi saat ditemui Surya, Minggu.
Supandi sebagai franchise Alfamart mengaku, ia mengetahui kejadian itu diawali dari aliran listrik di rumah tempat tinggalnya yang meteran listrik jadi satu dengan Alfamart padam.
Supandi lalu keluar dari samping rumah dan melihat meteran listrik di depan itu ketiga saklarnya pada posisi off.
Supandi semakin curiga dengan keadaan ini yang tidak seperti biasanya. Dan ia mencoba mengembalikan saklar itu pada on. Berlanjut mengontrol pada pintu harmonika Alfamart. “Saya sempat kaget tahu-tahu pintu harmika itu terbuka,”ungkap Supandi.
Supandi mencari tahu dengan cara mengintip bagian dalam. Ternyata pintu kaca bagian dalam juga terbuka. Tiga gembok dan rantai besi yang biasa dikapai dicari di sekitar kejadian juga tidak ditemukan. Kejadian ini kemudian dikonfirmasikan dengan penanggungjawab Alfamart yang ada di Tikung.
Dan berlanjut dilaporken ke Polsek Tikung yang hanya berjarak 1 km dari lokasi kejadian. Sekitar pukul 06.20 WIB, sejumlah petugas dari Polsek dan Polres tiba di TKP dan melakukan olah TKP. Saat olah TKP itulah diketahui brankasnya berisi uang tunai Rp 25 juta dan ratusan pak roko dicuri.
Menurut Qomariyah (19), salah satu dari 7 karyawan mengungkapkan, uang di dalam brankas itu jelas jumlahnya, yakni Rp 25 juta dari hasil penjualan selama dua hari. ”Uang Rp 300 ribu di laci kasir juga diembat. Termasuk ratusan pak rokokb berbagai merek di rak,”ungkap Qomariyah.
Untuk kepentingan penyelidikan, sebanyak 5 telepon seluler milik karyawan yang ada untuk sementara disita petugas. “Ini kan untuk kepentingan penyelidikan, makanya telepon seluler karyawan perlu kita amankan dulu,”ungkap Hasran.