Anak Brigjen Penabrak Puluhan Siswa Tak Doyan Makan dan Sulit Tidur
Atas alasan tidak doyan makan dan tidak bisa tidur, Anggara Putra Trisula, harus dibantarkan di RS Bhayangkara Surabay
Editor:
Hasiolan Eko P Gultom
Laporan Wartawan SURYA Online, M Taufik
TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA – Atas alasan tidak doyan makan dan tidak bisa tidur, APT, tersangka penabrak sejumlah siswa dan guru SMA Hang Tuah 2 Gedangan Sidoarjo, harus dibantarkan di RS Bhayangkara Surabaya.
“Indikasinya, dia mengalami depresi. Dia tidak mau makan dan tidak bisa tidur. Karena itulah, dia dibantarkan,” jawab Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Awi Setiyono, Jumat (8/11/2013).
APT dibantarkan sejak Kamis (7/11/2013) siang. Dan hingga saat ini, putra seorang purnawirawan polisi berpangkat Brigjen itu masih menjalani perawatan di rumah sakit milik Polda Jatim di Jl A Yani Surabaya.
“Dia masih ditangani oleh Psikiater di rumah sakit. Semoga, dalam waktu dekat kondisinya bisa membaik,” sambung Awi usai berkoordinasi dengan Kabid Dokkes Polda Jatim dan pihak rumah sakit Bhayangkara.
Sebelumnya, pada Rabu (6/11/2013) lalu, APT juga dibawa ke RS Bhayangkara. Tapi, sebatas menjalani pemeriksaan psikologi. Hasilnya, dokter menyatakan dia sehat dan bisa menjalani semua proses hukum atas perkaranya. Termasuk, menjalani hukuman atas kasus tersebut.
Hanya saja, waktu itu dokter menyatakan bahwa kondisi Anggara memang rentan mengalami depresi sehingga disarankan untuk mendapat pendampingan selama proses hukum. Khususnya pendampingan dari orangtuanya.
Selang dua hari setelah pemeriksaan itu, APT kembali masih rumah sakit dengan alasan mengalami depresi hingga tak doyan makan dan tidak bisa tidur.